Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
TOKYO. Pergerakan euro pagi ini diperdagangkan melemah versus dollar AS. Berdasarkan data yang dihimpun Bloomberg, pada pukul 08.38 waktu Tokyo, euro diperdagangkan di level US$ 1,3521 dari sebelumnya US$ 1,3523 di New York tadi malam. Posisi tersebut hanya berjarak 0,5% dari level euro per 5 Februari lalu yang berada di posisi US$ 1,3459. Ini merupakan level terlemah sejak 29 Januari lalu.
Sementara, jika berhadapan dengan yen, nilai tukar euro berada di posisi 126,53 yen dari posisi sehari sebelumnya di level 126,63 yen. Sedangkan mata uang Negeri Sakura tak banyak mencatat perubahan di posisi 93,58 per dollar AS setelah terdepresiasi hingga ke posisi 94,06 per dollar AS.
Posisi euro yang masih lemah terjadi sebelum pimpinan Bank Sentral Eropa (ECB) menggelar pertemuan pada hari ini di tengah guncangan politik yang mengancam kecemasan baru krisis utang di Benua Biru itu.
Sejumlah analis menilai, Presiden ECB Mario Draghi kemungkinan akan memberikan indikasi bahwa ekonomi Eropa masih akan lemah meskipun bank sentral menahan suku bunga acuan.
"Draghi ingin mengingatkan bahwa perekonomian masih lemah dibanding memberikan komentar yang optimistis. Saya memprediksi, euro akan melemah dalam jangka menengah dan jangka panjang," jelas kikuko Takeda, senior currency economist Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News