kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jangan terlena dengan kenaikan yield dividen


Selasa, 20 April 2021 / 08:00 WIB
Jangan terlena dengan kenaikan yield dividen


Reporter: Dityasa H. Forddanta | Editor: Wahyu T.Rahmawati

Sukarno Alatas, analis Kiwoom Sekuritas tak menampik, ada sedikit anomali dalam musim dividen tahun ini. Pandemi Covid-19 memberikan tekanan hebat pada sebagian besar kinerja emiten. "Tapi, sebagian justru ada yang tumbuh," imbuhnya, Senin (19/4).

Kenaikan laba bersih membuat nilai dividen per saham terkerek naik. Kenaikan ini yang membuat yield dividen membesar selama kenaikan harga sahamnya masih dalam taraf wajar.

Head of Research Henan Putihrai Robertus Yanuar Hardy menyebut, kinerja emiten perkebunan tahun lalu terdongkrak oleh kenaikan harga komoditas. Tapi, kenaikan ini bukan berarti menjadi satu-satunya patokan untuk masuk ke saham dengan memanfaatkan sentimen kenaikan yield dividen.

Sejumlah saham memang mengalami kenaikan yield. "Tapi, tetap cari yang lebih besar itu lebih baik," tandas Robertus.

Investor saat ini bisa lebih mudah mencari yield yang ideal dengan mengacu pada indeks IDX High Dividen20. Dari sejumlah saham anggota indeks ini, INDF menjadi salah satu yang paling menarik.

Baca Juga: Para ekonom memprediksi BI akan tahan suku bunga acuan

Hariyanto Wijaya, Head of Research Mirae Asset Sekuritas Indonesia memperkirakan, dividen INDF nanti bakal memberikan yield sebesar 5%. "Ini sangat layak," ujar dia.

Terlebih, saham INDF saat ini ditransaksikan dengan price to earning ratio (PER) sekitar 9 kali. Valuasi ini tergolong murah untuk saham konsumer. PER saham UNVR saja mencapai 33,55 kali.

Jika ingin tetap masuk ke saham AALI juga sejatinya sah-sah saja. Namun, bakal lebih bijak jika mempertimbangkan faktor kinerja ketimbang kenaikan yield.

Maryoki Alhusnah, analis NH Korindo Sekuritas merekomendasikan buy AALI karena faktor kenaikan kinerja tahun lalu. Tapi, dia menurunkan target harganya menjadi Rp 13.175 per saham dari sebelumnya Rp 14.475 per saham karena potensi harga CPO yang diperkirakan kembali turun ke level RM 3.000 per ton.

Baca Juga: Cermati! Astra Agro Lestari (AALI) membagikan dividen, ini jadwalnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×