Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Sejumlah isu hangat berikut disinyalir akan mempengaruhi transaksi di pasar finansial domestik. Simak rangkumannya:
- Harga obligasi semakin jatuh
Sinyal kuning menyala dari pasar obligasi Indonesia. Tekanan hebat di pasar obligasi akibat kondisi ekonomi Indonesia yang memburuk membuat harga obligasi semakin terbenam.
Tengok saja, indeks harga surat utang negara (SUN), Senin (9/9), menyentuh level terendahnya sejak 2009 di posisi 94,26. Indeks ini turun 0,19% dari posisi Jumat (6/9) yang berada di 94,44.
Sejumlah SUN acuan alias benchmark juga mencatatkan koreksi terdalam. Salah satunya, harga SUN seri FR0065 bertenor 20 tahun, kemarin, turun ke level terendah sejak terbit tahun lalu di level 76,12. Otomatis, yield surat utang ini naik dari 9,20% di akhir pekan lalu menjadi 9,28%.
- Kupon sukuk global bakal tinggi
Situasi ekonomi domestik yang belum kondusif mengharuskan pemerintah menunggu waktu yang tepat untuk menerbitkan surat berharga syariah negara (SBSN) atau sukuk global. Meski pemerintah mengklaim: sambutan investor cukup positif selama roadshow ke London dan Timur Tengah pada pertengahan Agustus 2013.
Direktur Pembiayaan Syariah Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang (DJPU) Dahlan Siamat mengungkapkan, setelah roadshow berakhir, pemerintah akan segera melakukan penawaran umum (book building) dan menetapkan kupon saat kondisi pasar dinilai cukup kondusif. “Saat ini, kami memperhatikan perkembangan pasar dengan memperhitungkan kebijakan stimulus moneter dari The Fed,” ujar Dahlan, Senin (9/9).
Di luar ketidakpastian waktu penerbitan, I Made Adi Saputra, analis obligasi NC Securities mengatakan, instrumen surat utang ini cukup menarik. Pemerintah bakal menetapkan kupon sekitar 5,45% dengan yield yang ditawarkan di 5,60% dengan tenor 10 tahun.
- Posisi rupiah
Rupiah masih dalam tekanan. Di pasar spot Senin (9/9), pasangan USD/IDR menguat 1,85% menjadi 11.383. Rupiah pada kurs tengah Bank Indonesia (BI) juga menguat 0,11% menjadi 11.188 dibanding hari sebelumnya.
- Posisi IHSG
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melejit pada perdagangan di awal pekan ini. Kemarin (9/9), IHSG naik 2,92% ke 4.191,26. Kondisi ini sejalan dengan indeks MSCI Asia Pacific yang naik 1,4% ke posisi 135,56.
- Posisi Wall Street
Mayoritas saham yang diperdagangkan di bursa AS ditutup di zona positif tadi malam (10/9). Mengutip data Bloomberg, pada pukul 16.00 waktu New York, indeks Standard & Poor's 500 reli 1% menjadi 1.671,71. Ini merupakan level tertinggi sejak 14 Agustus lalu. Sementara, indeks Dow Jones Industrial Average naik 0,9% menjadi 15.063,12.
Pada transaksi tadi malam melibatkan sekitar 5,8 miliar saham. Angka tersebut 3,2% di bawah volume transaksi rata-rata tiga bulanan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News