Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Lima isu hangat ini patut disimak sebelum bertransaksi.
- Lelang sukuk negara mungkin masih sepi peminat
Pemerintah kembali menggelar lelang surat berharga syariah negara (SBSN) atau sukuk negara pada 23 Juli 2013. Dalam lelang kali ini, pemerintah menargetkan bisa menggenggam dana Rp 1,5 triliun.
Pemerintah menawarkan lima seri sukuk. Dua seri diantaranya merupakan seri anyar yaitu SPN-S 24012014 bertenor enam bulan dan PBS001Q bertenor dua tahun. Tiga seri lainnya merupakan seri lawas yaitu PBS001, PBS004, dan PBS005.
Berbeda dengan seri sukuk lain, PBS001Q merupakan sukuk dengan periode pembayaran imbalan secara kuartal. Sedangkan lainnya, menggunakan metode pembayaran imbalan semi tahunan.
- Posisi cadangan devisa Indonesia sudah tidak sehat
Bank Indonesia (BI) sudah mengorbankan cadangan devisa untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah. Posisi cadangan devisa Indonesia akhir Juni merosot US$ 7 miliar hingga US$ 98,1 miliar atau ke posisi terendah dua tahun.
Pengamat menilai bahwa ada beberapa hal yang perlu BI lakukan untuk mengembalikan posisi cadangan devisa tersebut. Pasalnya, kondisi cadangan devisa yang sehat mestinya di atas US$ 100 miliar.
- Posisi Wall Street
Bursa AS kembali menembus rekor terbarunya. Pada penutupan pasar pukul 16.00 waktu New York, indeks Standard & Poor's 500 naik 0,5% menjadi 1.689,40. Indeks acuan AS ini melampaui level harian tertingginya di 1.687 yang tercapai pada 22 Mei lalu. Sedangkan indeks Dow Jones Industrial Avergae naik 05% menjadi 15.549,08, yang juga merupakan level terbarunya.
- Posisi IHSG
ndeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini ditutup di zona hijau dengan penguatan 41,43 poin atau naik 0,89% menjadi 4.720,43. tercatat 159 saham naik, 88 saham turun dan 101 saham diam tak bergerak.
Transaksi hari ini tercatat 4.231,67 miliar dengan nilai Rp 6.397,94 triliun. Terdapat delapan sektor yang menyokong kinerja IHSG dan dua sektor yang mencatat penurunan, yaitu sektor industri lainnya turun 1,06% dan perdagangan turun 0,26%.
- Posisi rupiah
Rupiah melanjutkan pelemahan. Pasangan USD/IDR di pasar spot, Kamis (18/7), menguat 0,14% menjadi 10.060. Dollar Amerika Serikat (AS) di kurs tengah Bank Indonesia (BI) naik 0,18% menjadi 10.059.
Analis pasar uang Bank Mandiri, Rully Arya Wisnubroto mengatakan, rupiah masih tertekan oleh kekhawatiran pasar terhadap data inflasi Juli yang bakal tinggi. Dari sisi global, rupiah juga ikut terseret pelemahan sejumlah mata uang regional karena kekhawatiran pasar terhadap kemungkinan bakal dipercepatnya pengurangan dan penghentian program stimulus moneter di AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News