Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) membatasi rasio utang terhadap ekuitas atau level debt to equity ratio (DER) maksimal 2,75 kali (175%). Sementara, posisi DER kuartal III 2013 emiten pelat merah ini ada di posisi 5,34%, bandingkan dengan periode sebelumnya sebesar 4,89%.
"Ada kenaikan (DER), tetapi kami masih memiliki kapasitas untuk mencari pinjaman," kata Supardi, Direktur Keuangan ADHI, (5/12). Supardi mengakui posisi DER kuartal III berada di atas komitmen DER yang coba dijaga manajemen selama ini, yakni di level 4% sampai 5%.
Oleh sebab itu, mulai tahun depan manajemen berusaha tidak menarik pinjaman dari perbankan. Manajemen akan mengandalkan kebutuhan operasionalnya dari kas internal. “Kas internal kami gunakan, plus sisa emisi obligasi berkelanjutan kami," pungkas Supardi.
Informasi saja. Jika berbicara kas internal, maka manajemen memiliki duit siap pakai yang cukup besar. Hal ini bisa dilihat dari posisi kas dan setara kas ADHI kuartal III 2013 yang sebesar Rp 750,1 miliar, naik 79% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, Rp 419,71 miliar.
Soal obligasi, maka obligasi yang dimaksud adalah emisi Obligasi Berkelanjutan I ADHI Tahap II/2013 senilai Rp 625 miliar dan Sukuk Mudharabah I ADHI Tahap II senilai Rp 125 miliar. Artinya, duit segar dari dua emisi itu senilai Rp 750 miliar.
Dari jumlah tersebut, baru sekitar Rp 292 miliar dan tidak akan berubah hingga akhir tahun nanti. Nah, sisa Rp 458 miliar inilah yang akan dikombinasikan dengan kas internal perusahaan untuk segala kebutuhan ADHI tahun depan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News