kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jaga margin, UNVR akan kerek harga jual


Kamis, 02 Juli 2015 / 09:48 WIB
Jaga margin, UNVR akan kerek harga jual


Reporter: Annisa Aninditya Wibawa | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. Tahun 2015 menjadi tahun yang berat dan menantang bagi beberapa emiten, termasuk emiten sekelas PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR). Agar margin laba tak tergerus, perseroan  harus berjibaku mengeluarkan segenap upaya, salah satunya adakah mengkaji kenaikan harga. "Kami akan monitor terus soal  kenaikan harga ini," ucap Sancoyo Antarikso, Sekretaris Perusahaan UNVR, Selasa, (30/6). Maklum, pada Maret 2015, UNVR telah menaikkan harga jual rata-rata sebanyak 1%.

Kenaikan harga jual UNVR bukan tanpa alasan kuat. Salah satunya adalah, fluktuasi nilai tukar rupiah yang cukup membebani. Sebab sebesar 55% biaya UNVR berhubungan dengan mata uang asing, seperti dollar AS, euro, dan poundsterling.

UNVR telah berusaha meminimalisir volatilitas pergerakan mata uang asing terhadap margin laba, dengan cara melakukan lindung nilai atau hedging. UNVR telah melakukan hedging selama 13 pekan atau setiap kuartal untuk mencegah kerugian kurs yang harus ditanggung.

Sejatinya, dalam hal kenaikan harga ini, UNVR tidak sendirian. Emiten konsumer lain, PT Mayora Indah Tbk (MYOR) siap melakukan langkah serupa. Direktur Utama MYOR, Andre Sukendra Atmadja beberapa waktu lalu mengatakan akan menaikkan harga jual 5%-10% di tahun ini. Di tahun lalu MYOR telah menaikkan 10%.

Kenaikan harga produk MYOR tahun lalu lebih kecil dibandingkan UNVR yang mengerek harga jual 9%-10% secara rata-rata. Kenaikan harga dilakukan dua tahap. Yakni, 4% sampai 5% di Maret 2014. Dan tahap kedua pada September 2014 sebanyak 5% secara rata-rata. Tingginya kenaikan harga jual di tahun lalu  itu menjadi alasan bagi UNVR tidak menaikkan harga jual lebih tinggi di tahun ini.

Produk baru

Menurut Sancoyo, setiap kenaikan harga pasti akan berpengaruh terhadap daya beli konsumen. Terlebih saat ini daya beli masyarakat sedang memble akibat perlambatan ekonomi. Itu sebabnya, jika UNVR kembali menaikkan harga jual di tahun ini, jumlahnya tak terlalu besar.

Kecilnya kenaikan itu juga lantaran persaingan pada produk fast moving consumer goods (FMCG) sangat ketat. UNVR akan mencoba fokus menjaga konsumen dan pelanggan demi menjaga omzet.  

Strategi UNVR lain menjaga margin adalah memaksimalkan portofolio yang dimiliki.  Saat ini, UNVR mempunyai 39 merek dan akan menjaga ketersediaan i pasar, sehingga produk UNVR mudah diperoleh konsumen.

UNVR juga akan terus membuat inovasi yang bisa menghasilkan margin lebih menarik. Tahun ini, UNVR menargetkan bisa meluncurkan sekitar 50 varian baru. Perseroan tersebut berencana meluncurkan produk baru yang lebih sedikit, namun memiliki kualitas yang lebih baik.

Untuk mewujudkan hal tersebut, UNVR menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) antara Rp 1,1 triliun hingga Rp 1,2 triliun.
UNVR mengandalkan kas untuk mendanai belanja modal. Di akhir kuartal I tahun ini, kas dan setara kas UNVR mencapai Rp 463,27 miliar. Capex tersebut untuk meningkatkan kapasitas produksi, memperkuat portofolio merek produk, distribusi, serta penambahan kabinet penyimpanan es krim.

Sampai Maret lalu, UNVR telah menyerap Rp 400 miliar untuk maintenance mesin dan penambahan kapasitas produk food and refreshment. Maklum, selama Ramadan ini penjualan UNVR biasanya meningkat di produk seperti Blue Band. Karena itu, UNVR harus memastikan pasokan produk ke distributor. Sebab distribusi tidak bisa dilakukan tujuh hari sebelum dan  setelah Idul Fitri.                   

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×