kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.496.000   5.000   0,34%
  • USD/IDR 15.500   0,00   0,00%
  • IDX 7.735   86,10   1,13%
  • KOMPAS100 1.202   10,90   0,91%
  • LQ45 959   9,37   0,99%
  • ISSI 233   1,70   0,73%
  • IDX30 492   5,97   1,23%
  • IDXHIDIV20 591   7,28   1,25%
  • IDX80 137   1,31   0,97%
  • IDXV30 143   0,56   0,39%
  • IDXQ30 164   1,93   1,19%

Jadi Emiten Tambang Logam Terdiversifikasi, Simak Prospek Saham MDKA


Kamis, 14 April 2022 / 17:00 WIB
Jadi Emiten Tambang Logam Terdiversifikasi, Simak Prospek Saham MDKA


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) mulai merangsek ke segmen nikel. Melalui anak usahanya yakni PT Batutua Tambang Abadi, MDKA mengakuisisi sebagian saham milik Hamparan Logistik Nusantara.

Batutua mengambil bagian saham baru yang akan diterbitkan oleh Hamparan Logistik dengan kepemilikan saham sebesar 55,67% dari modal yang ditempatkan dan disetor. Nilai perjanjian atau harga total pengambilan bagian saham adalah sebesar Rp 5,36 triliun.

Hamparan Logistik baru-baru ini telah menyelesaikan akuisisi kepemilikan di PT J&P Indonesia dan PT Jcorps Industri Mineral dari PT JCorp Cahaya Semesta. Hamparan Logistik memiliki 95,3% saham di PT J&P Indonesia  dan 99,9% saham di PT Jcorps Industri Mineral, yang dalam perjanjian ini secara bersama-sama disebut dengan aset-aset akuisisi.

Aset-aset akuisisi terdiri dari berbagai investasi PT J&P Indonesia dan PT Jcorps Industri Mineral. PT J&P Indonesia mengendalikan 51% saham di PT Sulawesi Cahaya Mineral, yang memegang Izin Usaha Pertambangan (IUP) untuk salah satu sumber daya nikel terbesar di dunia yang belum berkembang.

Baca Juga: Ada Kenaikan Levy CPO, Begini Rekomendasi saham Astra Agro Lestari (AALI)

Analis RHB Sekuritas Indonesia Fauzan Luthfi Djamal menilai, langkah akuisisi ini memberikan gambaran yang lebih jelas terkait strategi bisnis masa depan MDKA. Ini akan menghasilkan kontribusi terhadap laba bersih yang layak di masa mendatang.

Kejelasan pengembangan bisnis di sektor nikel akan menambah diversifikasi dalam portofolio MDKA. Sejalan dengan itu, Fauzan meyakini tren positif pada komoditas akan bertahan untuk sementara waktu. Hal ini akan didorong oleh permintaan yang kuat untuk komoditas logam dasar, didukung oleh tingkat harga yang lebih tinggi di tengah terganggunya pasokan.

Analis BRI Danareksa Sekuritas Hasan Barakwan menilai, dengan potensi akuisisi aset nikel, MDKA akan bertransformasi menjadi penambang logam mineral yang terdiversifikasi, tidak hanya sebatas pada emas dan tembaga.

Dengan memperhitungkan operasional smelter Rotary Klin-Electric Furnace (RKEF) yang sahamnya dipegang minoritas oleh PT J&P Indonesia, Hasan menaikkan target harga MDKA menjadi Rp 6.500 dari sebelumnya Rp 5.525, dengan mempertahankan rekomendasi beli.

Baca Juga: Diskon PPnBM Tak Diperpanjang, Ini Rekomendasi Saham Astra (ASII)

“Kami meyakini usaha MDKA masuk ke bisnis nikel tidak akan berhenti dengan akuisisi ini. MDKA akan mengungkapkan rencananya dengan CATL segera setelah rights issue rampung pada bulan ini,” kata Hasan. 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Penerapan Etika Dalam Penagihan Kredit Macet Eksekusi Jaminan Fidusia Pasca Putusan MK

[X]
×