Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Astra International (ASII) membukukan kinerja cemerlang di sepanjang 2021. Kelanjutan pemulihan ekonomi membuat para analis optimistis perbaikan kinerja keuangan ASII akan berlanjut.
ASII membukukan pendapatan Rp 233,48 triliun di sepanjang 2021 atau naik 33% secara tahunan. Kompak, laba bersih ASII juga terdongkrak 25% menjadi Rp 20,19 triliun.
Tercatat, kinerja bisnis otomotif meningkat signifikan. Dalam riset, Analis NH Korindo Sekuritas Anggaraksa Arismunandar mencatat, penjualan mobil Astra mencapai 489.000 unit di sepanjang tahun lalu. Sedangkan penjualan mobil di tahun 2020 sebesar 270.000 unit. Pangsa pasar ASII juga meningkat ke 55,1% dari 50,8% di 2020.
Baca Juga: Penjualan Mobil Daihatsu Naik 55% pada Kuartal I 2022
Benny Kurniawan Analis JPMorgan Sekuritas dalam riset memproyeksikan target penjualan mobil ASII di 2022 bahkan bisa mencapai 1 juta unit. Benny menilai target tersebut tidaklah agresif karena setiap bulannya di sisa tahun ini berarti ASII hanya menjual 85.000 unit.
Faktor yang mendorong penjualan otomotif agresif di tahun ini adalah pertama, tren kenaikan harga komoditas yang memicu peningkatan permintaan otomotif. Kedua, peluncuran produk otomotif baru. Ketiga, peningkatan kebutuhan mobilitas serta jam operasional diler yang kembali normal.
Analis Samuel Sekuritas Indonesia Pebe Peresia juga optimistis pemulihan ekonomi dapat mendorong daya beli masyarakat. Walaupun, diskon Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) 50% sudah berakhir di Maret 2022, harga mobil low cost green car (LCGC) masih mendapat diskon pajak meski dengan besaran yang lebih kecil. Skema diskon PPnBM 2022 mobil LCGC di kuartal kedua 2022 sebesar 1% dan kuartal ketiga menjadi 2% dan di kuartal keempat menjadi 3%.
"Kami masih positif dengan penjualan mobil nasional di tahun ini seperti target penjualan dari Gaikindo yang mencapai 900.000 unit di 2022," kata Pebe.
Baca Juga: Astra International Kempit Saham Medikaloka Hermina (HEAL) via Private Placement
Prospek pemulihan ekonomi yang cerah membuat Benny juga optimistis pendapatan ASII di tahun ini berpotensi mencapai level tertinggi (all time high) menembus rekor sebelumnya yang sebesar Rp 21 triliun. Benny memproyeksikan pendapatan ASII tumbuh ke Rp 27 triliun di tahun ini.
Belum lama ini, ASII melakukan aksi korporasi dengan masuk menjadi pemegang saham PT Medikaloka Hermina (HEAL) melalui private placement. Jumlah saham baru yang diterbitkan HEAL sebanyak 30 juta saham. Adapun harga pelaksanaan private placement saham HEAL tersebut Rp 1.500 per saham. Jadi, ASII merogoh kocek Rp 45 miliar untuk membeli saham HEAL.
Pebe mengatakan dampak dari aksi private placement tersebut saat ini masih minor terhadap kinerja keuangan ASII. "Dampak private placement tidak terlalu signifikan, kami perkirakan kontributor akan tetap dari bisnis otomotif, alat berat, dan agribisnis," kata Pebe.
Benny merekomendasikan overweight ASII dan memasang target harga 7,750 per saham. Kompak, Anggaraksa juga merekomendasikan overweight dengan target harga Rp 7.100 per saham. Sedangkan, Pebe merekomendasikan beli ASII dan memasang target harga di Rp 7.500 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
