kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jababeka (KIJA) terbitkan surat urang baru, ini yang perlu diperhatikan


Senin, 26 Juli 2021 / 19:18 WIB
Jababeka (KIJA) terbitkan surat urang baru, ini yang perlu diperhatikan
ILUSTRASI. Perumahan Kraton Residence yang dikembangkan PT Jababeka Tbk (KIJA) melalui perusahaan patungan PT PP Properti Jababeka Residence?di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat.


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kawasan Industri Jababeka TBK (KIJA) mengumumkan akan merilis surat utang berdenominasi AS senilai US$ 350 juta. Penerbitan surat utang ini melalui anak usahanya yaitu Jababeka International B.V. (JIBV).

Adapun rencana penggunaan dana global bond ini untuk melakukan penukaran dan/atau pembelian kembali dan/atau pelunasan dan/atau pembayaran atas surat utang lama.

Selain itu, dana yang diperoleh tersebut akan digunakan untuk membiayai anak usaha untuk mendukung pertumbuhan usaha pada masa yang akan datang.

Analis Erdhika Elit Sekuritas Regina Fawziah menuturkan, dengan tujuan refinancing utang lamanya maka dampak terhadap kinerja keuangannya terutama rasio likuiditasnya.

"Karena meskipun penerbitan ini tujuannya untuk refinancing, namun jumlahnya cukup besar bahkan lebih dari 50% nilai ekuitas perusahaan," ujarnya kepada Kontan.co.id, Senin (26/7).

Baca Juga: Bakal rilis global bond US$ 350 juta, begini dampak ke keuangan Jababeka (KIJA)

Ia melihat dengan penerbitan global bond ini pun, rasio jumlah utang dengan ekuitas masih dapat ditolerir. Mengacu laporan keuangan kuartal I-2021, Regina menilai dengan aksi korporasi ini DER KIJA masih berada di bawah 100%, yakni sebesar 79%.

"DER yang baik bagi perusahaan apabila dibawah 1 atau di bawah angka 100%, karena apabila sebaliknya maka utang atau kewajiban dari perusahaan tersebut lebih besar dibandingkan modal bersihnya atau total ekuitasnya. Atau kalau masih kisaran 1-1,5 masih bisa ditolelir dengan catatan kinerja keuangan perusahaan terutama dari sisi income statement harus ada peningkatan," jelasnya.

Terkait dampak terhadap kinerja sendiri, ia menilai akan tergantung pada pemanfaatan global bond KIJA dan kemampuan meningkatkan kinerja keuangannya.

Regina menegaskan investor perlu memperhatikan besaran utangnya, jangka waktunya, serta bagaimana dengan kinerja keuangannya saat ini.

"Guna melihat apakah dengan penambahan ini perusahaan mampu membayar kewajibannya sehingga terhindar dari default atau tidak," tutupnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×