kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.590.000   29.000   1,13%
  • USD/IDR 16.762   -40,00   -0,24%
  • IDX 8.585   -61,06   -0,71%
  • KOMPAS100 1.186   -11,81   -0,99%
  • LQ45 849   -10,77   -1,25%
  • ISSI 307   -1,83   -0,59%
  • IDX30 437   -3,43   -0,78%
  • IDXHIDIV20 510   -2,95   -0,57%
  • IDX80 133   -1,59   -1,18%
  • IDXV30 138   -0,57   -0,42%
  • IDXQ30 140   -0,82   -0,59%

Iuran BPJS Kesehatan naik, ini harapan emiten farmasi


Senin, 13 Januari 2020 / 17:50 WIB
Iuran BPJS Kesehatan naik, ini harapan emiten farmasi
ILUSTRASI. Pegawai melayani warga di kantor Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Jakarta Pusat, di kawasan Matraman, Jakarta, Selasa (5/11/2019). Kenaikan iuran BPJS Kesehatan menjadi salah satu sentimen positif untuk emiten sektor farmasi. ANTARA FOT


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Tendi Mahadi

Selain SDPC, emiten farmasi pelat merah PT Indofarma Tbk (INAF) berharap dengan meningkatnya iuran BPJS akan mengurangi tagihan penjualan perusahaan terhadap rumah sakit yang melayani BPJS.

“Tagihan kami tidak langsung ke BPJS, sehingga sangat tergantung dari kebijakan prioritas pembayaran masing-masih RS. Sehingga sampai sekarang belum langsung berdampak,” ujar Direktur Keuangan Indofarma Herry Triyatno pada Kontan.co.id Senin (13/1).

Baca Juga: Dewata Freightinternational (DEAL) ganti jajaran direksi

Di sisi lain, ia menambahkan meningkatnya iuran BPJS juga akan menambah biaya perusahaan lantaran iuran BPJS untuk karyawan dan pensiunan juga naik.

Sebagai informasi, pada tahun ini INAF menargetkan mampu membukukan pendapatan naik menjadi sebanyak Rp 1,79 triliun dengan laba bersih Rp 8,9 miliar pada 2020.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×