kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.914   16,00   0,10%
  • IDX 7.199   58,54   0,82%
  • KOMPAS100 1.106   11,37   1,04%
  • LQ45 878   11,64   1,34%
  • ISSI 221   1,06   0,48%
  • IDX30 449   6,23   1,41%
  • IDXHIDIV20 540   5,82   1,09%
  • IDX80 127   1,42   1,13%
  • IDXV30 134   0,44   0,33%
  • IDXQ30 149   1,71   1,16%

Iuran BPJS Kesehatan naik, ini harapan emiten farmasi


Senin, 13 Januari 2020 / 17:50 WIB
Iuran BPJS Kesehatan naik, ini harapan emiten farmasi
ILUSTRASI. Pegawai melayani warga di kantor Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Jakarta Pusat, di kawasan Matraman, Jakarta, Selasa (5/11/2019). Kenaikan iuran BPJS Kesehatan menjadi salah satu sentimen positif untuk emiten sektor farmasi. ANTARA FOT


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Tendi Mahadi

Selain SDPC, emiten farmasi pelat merah PT Indofarma Tbk (INAF) berharap dengan meningkatnya iuran BPJS akan mengurangi tagihan penjualan perusahaan terhadap rumah sakit yang melayani BPJS.

“Tagihan kami tidak langsung ke BPJS, sehingga sangat tergantung dari kebijakan prioritas pembayaran masing-masih RS. Sehingga sampai sekarang belum langsung berdampak,” ujar Direktur Keuangan Indofarma Herry Triyatno pada Kontan.co.id Senin (13/1).

Baca Juga: Dewata Freightinternational (DEAL) ganti jajaran direksi

Di sisi lain, ia menambahkan meningkatnya iuran BPJS juga akan menambah biaya perusahaan lantaran iuran BPJS untuk karyawan dan pensiunan juga naik.

Sebagai informasi, pada tahun ini INAF menargetkan mampu membukukan pendapatan naik menjadi sebanyak Rp 1,79 triliun dengan laba bersih Rp 8,9 miliar pada 2020.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×