Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) awal pekan ini akhirnya ditutup melemah. Pada perdagangan hari ini diperkirakan juga akan ditutup serupa. Namun, kali ini, IHSG bakal dibayangi sentimen baru yang kembali datang dari dalam negeri.
"Investor kembali berpikir rasional dan fokus atas defisit yang terjadi di dalam negeri dan akan diperparah dengan diterapkannya program mobil murah," tukas Edwin Sebayang, Kepala Riset MNC Securities, (24/9).
Menurutnya, BBM bersubsidi berpotensi membengkak seiring besarnya potensi penjualan mobil murah pada tahun 2014. Padahal, pemerintah sendiri sulit menaikan harga BBM bersubsidi. Jadi, inflasi yang sudah sulit turun akibat rupiah yang tetap melemah diatas Rp 11.400 per dolar AS dan akan semakin terasa dampak kenaikan BI Rate atas perlambatan pertumbuhan ekonomi Indonesia.
"Hari ini, kami perkirakan IHSG bergerak di kisaran 4.495-4.597," ujar Edwin. Dia lantas memberikan rekomendasi, eksekusi buy atas saham CPIN, PGAS, JSMR; serta buy on weakness (BoW) SMRA, ITMG, CTRA, BBRI, BMRI, WIKA, TLKM, ASII, ADHI, PTPP, dan MAPI.
Secara terpisah, Purwoko Sartono, analis Panin Sekuritas menjelaskan, melemahnya indeks juga terimbas dari faktor eksternal, dimana kekhawatiran akan pengurangan stimulus kembali mengemuka setelah sebelumnya pasar sempat rally karena diundurnya pengurangan stimulus.
"Fed Bank of St. Louis President, James Bullard, mengatakan kemungkinan pengurangan stimulus akan dilakukan bulan depan, yaitu pada FOMC 29-30 Oktober mendatang," jelas Purwoko.
Atas dasar tersebut, dia memperkirakan IHSG masih akan mendapat tekanan jual meski relatif terbatas. IHSG diperkirakan akan bergerak di kisaran support 4.490 dan resistance 4.610.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News