Sumber: CNBC | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
NEW YORK. Sejumlah trader memprediksi, pasar saham akan dipengaruhi oleh dua isu besar pada pekan. Kedua isu tersebut adalah pernyataan dari Pimpinan The Federal Reserve Janet Yellen dan krisis Ukraina. Sebelumnya, pada akhir pekan lalu, indeks bursa AS melonjak ke rekor tertinggi. Salah satu faktor pemicunya adalah situasi politik di Ukraina yang semakin genting.
Pasar saham global saat ini sangat menantikan pernyataan dari Yellen. Dia akan memberikan kesaksian dua kali, yakni sebelum pertemuan Joint Economic Committee mengenai outlook perekonomian pada Rabu (7/5) dan sebelum pertemuan Senate Budget Committee pada Kamis (8/5).
"Dia (Yellen) berjalan pada jalur yang semestinya. Dia berupaya memberitahukan kita bahwa semuanya berjalan semakin baik. Kita sangat senang dengan hal tersebut. Kita optimistis. Namun, kita juga ingin melihat adanya sejumlah perbaikan lanjutan dari data utama yang telah ada. Saya rasa itu pesannya," jelas Ward McCarthy, chief financial economist di Jefferies.
Selain itu, ada pula data penting ISM lain pada aktivitas sektor jasa dan perekrutan tenaga kerja yang akan dirilis Senin (5/5). Kementrian Keuangan AS juga akan melakukan lelang surat utang negara senilai US$ 69 miliar dengan kurun waktu 3 tahun dan 10 tahun, serta obligasi berjangka waktu 30 tahun mulai Selasa (6/5) hingga Kamis (8/5).
Faktor penting lain yang juga akan mempengaruhi pasar saham global adalah dirilisnya data manufaktur China dan PMI jasa China pada Senin (5/5) dan Rabu (7/5). Lalu, pada Kamis (8/5), ada pula pengumuman suku bunga acuan Bank Sentral Eropa.
Di luar itu semua, pelaku pasar juga masih akan memperhatikan rilis kinerja 75 emiten yang terhimpun pada indeks S&P 500. Beberapa di antaranya yakni: Pfizer (Senin), Disney (Selasa), dan Tesla (Kamis). Headline utama terkait berita emiten pekan depan adalah pertemuan Rapat Umum Pemegang Saham Berkshire Hathaway di mana Warren Buffett akan menjawab pertanyaan dari para investor selama enam jam.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News