Reporter: Namira Daufina | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Pasca menembus level US$ 1.300 per ons troi, harga emas kembali tergerus pada akhir pekan ini. Belum kuatnya fundamental dan aksi profit taking memicu penurunan harga komoditas logam mulia ini.
Mengutip Bloomberg, Jumat (17/6) harga emas kontrak pengiriman Agustus 2016 di Commodity Exchange tergerus 0,27% ke level US$ 1.294,80 per ons troi dibanding hari sebelumnya. Namun, sepekan terakhir, harga emas sudah melsat 1,48%.
Nanang Wahyudin, Analis PT Finex Berjangka menuturkan, pelaku pasar sedang memanfaatkan penguatan emas sebelumnya, sehingga mendorong aksi profit taking.
Selain ada juga kabar penundaan referendum Brexit menyusul penembakan yang menewaskan pejabat parlemen Inggris, Jo Cox, yang kontra Brexit. Pasca penembakan itu, hasil polling yang dirilis Survation menunjukkan 45% warga Inggris memilih untuk tetap bertahan di Uni Eropa, dan 42% memilih hengkang. Terjadi pembalikan arah dari yang tadinya lebih banyak warga negara yang condong untuk memilih Inggris hengkang dari keanggotan Uni Eropa.
“Efeknya pamor emas sebagai safe haven terkikis,” tutur Nanang.
Selain itu, data ekonomi AS yang dirilis pun turut positif memberikan kekuatan bagi dollar AS, sehingga menekan harga emas. Di tambah lagi, laporan dari India, impor emas Mei 2016 turun 51% dari periode yang sama tahun lalu menjadi 31 ton.
Hanya saja, kata Nanang, di awal pekan, kans emas untuk rebound terbuka lebar. “Memasuki minggu penentuan apakah Inggris keluar dari UE atau tidak, jelas pelaku pasar akan kembali berburu emas untuk mencari aman,” prediksinya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News