Sumber: KONTAN | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Setelah melunasi obligasi dalam valuta asing (valas) yang jatuh tempo 2010 dan 2012, PT Indosat Tbk (ISAT) akan segera melunasi utangnya dalam denominasi rupiah, senilai Rp 640 miliar. Obligasi Indosat III Tahun 2003 Seri B yang dirilis pada 23 Oktober 2003 itu memberikan bunga tetap sebesar 12,875% per tahun.
Sekretaris Perusahaan ISAT S. Auliana mengatakan, rencanya, obligasi rupiah itu akan dilunasi dengan kas internal. "Untuk obligasi rupiah, kita bayar dengan kas operasional, bukan dari hasil penerbitan obligasi valas kemarin," katanya, Kamis (7/10). Per Juni 2010, kas ISAT mencapai Rp 3,48 triliun.
Pada Agustus lalu, ISAT memang baru merilis obligasi valas senilai US$ 640 juta. ISAT lalu menggunakan dana ini untuk melunasi guaranteed notes (semacam utang terstruktur) yang jatuh tempo tahun ini senilai US$ 234 juta. Pada 2 September 2010, ISAT kembali melunasi guaranteed notes yang jatuh tempo 2012 sebesar US$ 109 juta.
Di tengah persaingan ketat antaroperator seluler, kinerja ISAT memang kurang meyakinkan. Di semester I-2010, pendapatan emiten ini hanya naik tipis dari Rp 9,13 triliun per Juni 2009 menjadi Rp 9,66 triliun.
Sementara beban usahanya melonjak dari Rp 7,21 triliun menjadi Rp 8,04 triliun. Alhasil, laba usahanya menciut dari Rp 1,91 triliun menjadi Rp 1,61 triliun. Adapun laba bersihnya tergerus 71,5% menjadi Rp 287,1 miliar. Anjloknya laba perusahaan ini akibat penurunan laba kurs dan tingginya beban bunga utang senilai Rp 1,08 triliun.
Auliana menegaskan, ISAT akan terus berusaha memangkas utang agar rasio utang ISAT semakin membaik. Ia juga bilang, berkat pembayaran utang valas beberapa waktu lalu, rasio utang Indosat semakin bagus. "Rating obligasi kami menurut Pefindo meningkat," tuturnya.
Pefindo, perusahaan pemeringkat obligasi, memang menaikkan prospek peringkat ISAT dan tujuh obligasi serta tiga sukuk dari negatif menjadi stabil. "Revisi ini dipicu oleh pemulihan pertumbuhan pelanggan dan pendapatan seluler serta leverage financial yang lebih stabil," jelas Analis Pefindo Niken Indriarsih. Peringkat ini juga mencerminkan kuatnya dukungan Qatar Telecom kepada ISAT.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News