kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.886.000   2.000   0,11%
  • USD/IDR 16.555   -55,00   -0,33%
  • IDX 6.980   147,08   2,15%
  • KOMPAS100 1.012   25,10   2,54%
  • LQ45 787   21,71   2,84%
  • ISSI 220   2,17   0,99%
  • IDX30 409   11,84   2,98%
  • IDXHIDIV20 482   15,28   3,27%
  • IDX80 114   2,54   2,27%
  • IDXV30 116   2,05   1,79%
  • IDXQ30 133   4,16   3,22%

ISAT genjot modernisasi jaringan


Rabu, 18 Juni 2014 / 16:17 WIB
ISAT genjot modernisasi jaringan
ILUSTRASI. Menko Polhukam Mahfud MD menyampaikan catatan akhir tahun


Reporter: Annisa Aninditya Wibawa | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

SEMARANG. Di tengah ketatnya persaingan industri telekomunikasi, PT Indosat Tbk (ISAT) ingin meningkatkan kualitas jaringannya dengan melakukan modernisasi. Jadi, ISAT membangun jaringan baru dengan kecepatan maksimal 42 Mbps dan mengimplementasikan jaringan DC-HSPA+.

Tahun ini, ISAT menargetkan pelaksanaan modernisasi jaringan tersebut pada 14 kota. Lalu untuk setiap kota, investasi yang ISAT kucurkan untuk modernisasi ini terbilang jumbo. "Tiap kota jauh lebih besar dari Rp 1 triliun," ucap Adrian Prasanto, Division Head Public Relation ISAT, Rabu, (18/6).

Ia menyadari bahwa jaringan ISAT di luar Pulau Jawa cukup ketinggalan dibandingkan kompetitor. Maka dari itu, ISAT ingin mendorong perkembangan jaringannya ke luar Jawa. Ini antara lain kota-kota besar di Sumatera dan Kalimantan, seperti Lampung, Palembang, Padang, Bengkulu, Riau, Balikpapan, Samarinda, dan lain-lain.

Adapun, modernisasi jaringan ini memiliki porsi terbesar ISAT dalam belanja modal atau capital expenditure (capex). Tahun ini, ISAT menganggarkan capex sebesar Rp 9 triliun. Sumber dana capex tersebut berasal dari kas internal dan pinjaman eksternal.

Dengan modernisasi jaringan, ISAT meyakini bahwa konsumsi datanya akan berkembang. Adrian menyebut bahwa sejak melakukan modernisasi di Yogyakarta, konsumsi datanya melonjak 800%.

Emiten halo-halo ini pun baru saja merampungkan modernisasi jaringan di Semarang. Secara keseluruhan, ISAT telah usai memodernisasi jaringan di 7 kota yakni Jabodetabek, Bandung, Sukabumi, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, dan Bali.

Pendapatan data ISAT tercatat memiliki pertumbuhan tertinggi dibandingkan telepon dan SMS. Pada kuartal pertama 2014, pendapatan Multimedia, Komunikasi Data, Internet (MIDI) ISAT mampu tumbuh 10,38% 780,25 miliar menjadi Rp 861,24 miliar. Sedangkan, pendapatan selularnya turun 2,1% dari Rp 4,75 triliun ke posisi Rp 4,65 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×