kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

IRRA catat kinerja positif hingga kuartal III, ini rencana bisnisnya ke depan


Selasa, 20 Oktober 2020 / 21:35 WIB
IRRA catat kinerja positif hingga kuartal III, ini rencana bisnisnya ke depan
ILUSTRASI. Produk alat kesehatan yang didistribusikan PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA)


Reporter: Kenia Intan | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepanjang sembilan bulan pertama 2020, PT Itama Ranoraya Tbk mencatatkan kinerja yang positif. Emiten dengan kode IRRA itu mengantongi kenaikan pendapatan hingga 9,4% year on year (YoY) menjadi Rp 128,9 miliar. 

Kenaikan pendapatan itu ditopang oleh pertumbuhan alat kesehatan non-elektromedik (alat suntik) hingga 19,3% year on year (YoY) menjadi Rp 33,14 miliar. Selain itu, produk diagnostic in vitro juga bertumbuh 6,5% YoY menjadi Rp 107,77 miliar. 

Di sisi lain, hingga kuartal III 2020 IRRA membukukan pertumbuhan laba bersih yang signifikan, mencapai 475,3% YoY menjadi Rp 35,47 miliar. Kenaikan laba IRRA yang signifikan itu dipicu oleh tambahan pendapatan di pos pendapatan lain-lain yang berasal dari kenaikan harga saham hasil buyback.

Baca Juga: Saham BRIS (BRI Syariah) memang afdol, setahun harga naik 273%!

Sementara jika dilihat dari laba usahanya, IRRA mengantongi pertumbuhan laba usaha hingga 31,8% YoY menjadi Rp 11,36 miliar. Di tengah kondisi pasar yang memerlukan berbagai alat kesehatan, IRRA optimistis kinerjanya akan lebih baik di sisa tahun ini maupun tahun depan. 

IRRA memperkirakan permintaan jarum suntik akan meningkat seiring dengan vaksinisasi Covid-19. Peluang permintaan ini diperkuat kualitas produk jarum suntik IRRA yang sudah tersertifikasi WHO dan memiliki tingkat komponen dalam negeri (TKDN) hingga 60%. 

Melihat potensi permintaan yang tinggi, sister company OneJect merespons dengan merealisasikan peningkatan kapasitas pabrik baru di Cikarang tahap I. Tambahan kapasitas produksi mencapai 500 juta unit per tahun. "Mulai Januari akan full capacity, sehingga bisa memasok tidak hanya Indonesia tetapi juga ekspor," jelas Direktur PT Itama Ranoraya Tbk Pratoto Raharjo kepada Kontan.co.id, Selasa (20/10).

Adapun kapasitas produksi jarum suntik di tahun depan bisa mencapai 1,2 miliar unit.  Oleh karenanya, IRRA percaya diri berapapun permintaan pasar akan bisa dipenuhinya. Untuk saat ini 75%  permintaan berasal dari pemerintah, salah satunya melalui Kementerian Kesehatan. 

Asal tahu saja, IRRA memang belum masuk pasar ritel seperti rumah sakit maupun klinik. Sesungguhnya rencana memasuki pasar ritel akan dilakukan tahun ini, akan tetapi harus diurungkan karena pandemi Covid-19. Oleh karenanya, IRRA secara perlahan akan mencoba lagi masuk ke pasar ritel tahun depan. 

Baca Juga: KIJA berencana bentuk perusahaan patungan di konsorsium Samudera-Jababeka

Selain itu, untuk memperkuat pasar, IRRA masih menerapkan strategi tahunannya yakni menambah portofilio. Diakui Pratoto, saat ini pihaknya telah mendapatkan tawaran untuk mendistribusikan produk-produk dari pabrikan merek yang dikenal dunia. Terkait pendanaan, IRRA akan mengupayakan secara internal. Akan tetapi, tetap tidak menutup kemungkinan ada alternatif pendanaan lain melalui pinjaman bank atau pinjaman holding perusahaan.

Sekadar informasi, tahun ini IRRA telah membawa beberapa produk baru seperti pemeriksaan USG, alat pemeriksaan Covid-19, dan screening DNA untuk ibu hamil. Pihaknya juga secara perlahan mulai mendistribusikan hospital furniture dan produk-produk disposable atau barang habis pakai yang dibutuhkan rumah sakit. 

Keberadaan produk-produk baru ini akan mendorong pendapatan IRRA ke depan. Sehingga, target pendapatan IRRA tahun 2020 yang dibidik sama dengan akhir tahun lalu bisa tercapai. Di sisi lain, IRRA optimistis target akan tercapai mengingat kuartal IV  biasa berkontribusi 50% terhadap total pendapatan dalam setahun. 

Selanjutnya: Tertekan sentimen negatif, ini rekomendasi analis terhadap saham emiten rokok

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×