Reporter: Benedicta Prima | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA) bersama dengan PT Samudera Indonesia Tangguh membentuk konsorsium pengadaan Badan Usaha Pelaksana Proyek Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha pelaksanaan proyek Pelabuhan Patimban.
Sekretaris Perusahaan KIJA Muljadi Suganda menjelaskan Jababeka berpartisipasi sebagai minoritas di dalam Konsorsium Samudera-Jababeka. Salah satu bentuk kerjasama yang dimungkinkan adalah perusahaan patungan. "Nanti jika semuanya berjalan lancar, salah satu bentuk kerjasama yang dimungkinkan adalah perusahaan patungan," jelas Muljadi kepada Kontan, Selasa (20/10).
Lebih lanjut, hingga kuartal III-2020 KIJA telah merealisasikan pendapatan pra-penjualan (marketing sales) sebesar Rp 557 miliar. Dari jumlah tersebut, sebanyak 55% marketing sales disumbang oleh segmen residensial komersial dan sisanya 45% berasal dari segmen industri.
Baca Juga: Pendapatan Digital Mediatama Maxima (DMMX) melesat 270% pada kuartal III 2020
Muljadi mengatakan kondisi penjualan KIJA terus mengalami perbaikan hingga saat ini. Sebagai catatan, di kuartal II-2020 KIJA membukukan marketing sales Rp 145 miliar. Sedangkan di kuartal pertama, KIJA membukukan marketing sales Rp 111 miliar.
"Jika merujuk pada pencapaian marketing sales di kuartal tiga yang semakin membaik dan melampaui pencapaian pada dua kuartal sebelumnya, ini menunjukkan hal positif dan kami berharap pelaku bisnis dan masyarakat dapat terus beradaptasi dengan kondisi new normal sehingga kegiatan ekonomi dapat berangsur pulih kembali hingga kondisi pandemi dapat teratasi sepenuhnya terutama sampai ditemukannya vaksin Covid-19," jelas Muljadi.
Soal target akhir tahun ini, KIJA masih melakukan kajian. Namun manajemen terus mengupayakan hasil yang terbaik, antara lain dengan mengembangkan penjualan secara online dan bekerjasama dengan agen properti serta mengedukasi tentang KIJA atau kawasan-kawasan dan produk-produk yang dikembangkan kepada konsumen. KIJA juga memberikan insentif kepada calon pembeli termasuk pemberian harga khusus dan penyesuaian skema pembayaran serta meluncurkan produk sesuai dengan permintaan saat ini.
Salah satu contoh strategi KIJA adalah meluncurkan Cluster Rotterdam sebagai suatu respon serta solusi bagi kebutuhan masyarakat akan hunian di kondisi new normal ini. Jababeka Residence berhasil menarik minat konsumen di tengah lesunya daya beli akibat pandemi. Animo pasar properti terhadap produk terbaru Jababeka Residence ini memberikan sinyal positif adanya permintaan yang tinggi dan membuat Jababeka Residence optimistis untuk membuka kembali tahap kedua penjualan Cluster Rotterdam tersebut.
Baca Juga: Simak rekomendasi teknikal saham BRPT, BJTM dan TLKM untuk perdagangan Rabu (21/10)
Sedangkan untuk produk industri, terdapat beberapa segmen industri dan tenant yang sudah ada di kawasan industri yang dimiliki Jababeka yang tetap tumbuh di tengah pandemi merupakan target dan fokus utama KIJA. Hal ini terbukti di kuartal ketiga terdapat beberapa tenant yang melakukan ekspansi perluasan lahannya.
"Kami juga bersyukur dengan model bisnis Jababeka yang holistik dengan tiga pilar yaitu Land Development yang terdiversifikasi dengan beragam produk yang lengkap dari industri, residensial dan komersial. Kemudian leisure serta bisnis infrastruktur yang menghasilkan recurring revenue. Sehingga diharapkan perseroan dapat menghadapi tantangan pandemi Covid-19 ini dengan baik," imbuhnya.
Selanjutnya: Bahan baku terbatas, Morenzo Abadi Perkasa (ENZO) naikkan harga jual produk
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News