kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Iran serang pangkalan AS di Irak, harga minyak melejit lebih dari 3%


Rabu, 08 Januari 2020 / 07:26 WIB
Iran serang pangkalan AS di Irak, harga minyak melejit lebih dari 3%
ILUSTRASI. Persenjataan Iran dalam sebuah parade militer di Tehran, Iran, 22 September 2017.


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie, Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak melesat setelah adanya laporan bahwa Iran menyerang pangkalan militer Amerika Serikat (AS) di Irak pada Rabu (8/1) pagi.

Hari ini pukul 7.12 WIB, harga minyak west texas intermediate (WTI) melonjak 3,41% ke US$ 64,84 per barel dari harga penutupan kemarin pada US$ 62,70 per barel. Harga minyak acuan AS ini kembali menyentuh level tertinggi sejak April 2019.

Baca Juga: Konflik AS-Iran: 56 orang tewas terhimpit di Iran, Trump enggan mematuhi hukum

Kantor berita Iran, Mehr melaporkan bahwa Islamic Revolutionary Guard Corps telah menargetkan pangkalan Al Asad ini. Belum jelas tingkat kerusakan atau jumlah korban akibat serangan ini.

Stephanie Grisham, jurubicara Gedung Putih mengatakan bahwa Presiden AS Donald Trump telah mendapatkan laporan ini. "Kami telah mengetahui serangan di fasilitas AS di Irak. Presiden telah diberi laporan dan memonitor situasi dan berkonsultasi dengan tim keamanan nasional," kata Grisham dalam laporan yang dikutip Reuters.

Baca Juga: Wall Street turun, harga emas masih merangkak naik

Kemarin, Menteri Pertahanan AS Mark Esper mengatakan bahwa AS mengantisipasi pembalasan Iran setelah pembunuhan komandan Qassem Soleimani. "Kami telah mempersiapkan segala kemungkinan dan akan menanggapi apa pun yang mereka lakukan," kata Esper kemarin.

Informasi saja, Pentagon mengumumkan, Iran menembakkan serangkaian roket ke dua pangkalan udara AS-Irak Rabu pagi waktu Baghdad. Ini merupakan aksi balas dendam pertama Iran terhadap pembunuhan Jenderal Qassem Soleimani oleh pasukan Amerika pekan lalu.




TERBARU

[X]
×