Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
HONG KONG. Harga minyak dunia melorot dari level tertingginya dalam tiga bulan terakhir, Senin (14/3). Mengutip data Bloomberg, pagi tadi, harga kontrak minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) untuk pengantaran April turun sebesar 33 sen menjadi US$ 38,17 per barel di New York Mercantile Exchange. Pada pukul 08.56 waktu Hong Kong, harga kontrak yang sama berada di level US$ 38,36 per barel.
Pada Jumat (11/3) lalu, harga kontrak minyak WTI naik 66 sen menjadi US$ 38,50 per barel. Ini merupakan posisi tertinggi sejak 4 Desember laly.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan harga minyak tertekan. Salah satunya, rencana Iran untuk kembali mengerek produksi minyak mereka di tengah melimpahnya cadangan minyak global.
Sekadar informasi, menurut Menteri Perminyakan Bijan Namdar Zanganeh seperti yang dikutip Iranian Students News Agency, Iran akan meningkatkan produksi minyak menjadi 4 juta barel per hari sebelum mempertimbangkan bergabung dengan produsen minyak lain dalam menyeimbangkan pasar minyak.
"Ada risiko penurunan harga minyaj jika produksi Iran meningkat lebih cepat dari ekspektasi market. Saat ini, minyak memiliki sejumlah momentum untuk naik. Namun, ada banyak cadangan minyak yang harus dikurangi," jelas Angus Nicholson, analis IG Ltd di Melbourne.
Sementara itu, harga minyak Brent untuk pengantaran Mei naik 3 sen menjadi US$ 40,42 per barel ICE Futures Europe exchange. Pada akhir pekan lalu, minyak Brent naik 0,9% menjadi US$ 40,39.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News