Reporter: Astri Kharina Bangun | Editor: Edy Can
JAKARTA. Rencana penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) PT Indonesia AirAsia molor dari kuartal I-2013 menjadi semester II-2013. Director Corporate Client Solutions IV Head CIMB Securities Indonesia Yuga Nugraha Daskian beralasan, Indonesia AirAsia masih memproses penyelesaian akusisi Batavia Air.
CIMB Securities Indonesia bersama Credit Suisse merupakan penjamin emisi IPO Indonesia AirAsia. Selain menunggu penyelesaian akuisisi Batavia, penjamin emisi juga memerlukan waktu untuk menyelesaikan rangkaian proses IPO. "Kalau proses merger bisa selesai tahun ini lalu dilakukan audit laporan keuangan menggunakan buku Desember 2012, maka IPO paling cepat semester kedua tahun depan," kata Yuga, Selasa (25/9).
Sekedar informasi, induk usaha Indonesia AirAsia, yakni AirAsia Bhd bersama PT Persindo Nusa Perkasa mengakuisisi Batavia Air senilai US$ 80 juta. Akuisisi terhadap 100% saham Batavia bakal melalui dua mekanisme. Pertama, akusisi saham mayoritas sebesar 76,95%. Sisanya, 23,05% diperkirakan dapat rampung pada kuartal kedua 2013. Kementerian Perhubungan telah memberikan lampu hijau untuk proses akuisisi ini.
Indonesia AirAsia menargetkan meraup dana US$ 200 juta dari IPO dengan melepas sekitar 20% ke publik. Saat ini Indonesia AirAsia dimiliki oleh PT Fersindo Nusaperkasa dan AirAsia Bhd dengan komposisi masing-masing 51% dan 49%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News