Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT ChemStar Indonesia Tbk (CHEM) telah merampungkan masa penawaran umumnya pada Rabu (6/7). Emiten yang bergerak di segmen kimia untuk tekstil ini mengalami kelebihan permintaan atau oversubscribe hingga 46,6 kali dari porsi pooling.
Direktur Utama CHEM Kwee Sutrimo mengutarakan, sepanjang periode penawaran umum perdana yang dihelat 4-6 Juli 2022, CHEM berhasil menarik minat investor dari berbagai kalangan, baik dari pihak institusi maupun ritel.
“Tentunya ini sangat menggembirakan bagi kami, karena tampak terlihat jelas antusias investor untuk menyerap saham yang kami tawarkan,” terang Kwee dalam keterangan resmi yang disampaikan kepada Kontan.co.id, Kamis (7/7).
Kwee mengaku antusiasme investor akan memberikan semangat bagi CHEM untuk terus membukukan peningkatan pendapatan ke depan. Terlebih, CHEM akan segera merambah ke bisnis usaha lainnya di bidang kosmetik dan kecantikan hingga makanan.
Baca Juga: Agung Menjangan Mas Berpotensi Meraup Dana IPO Hingga Rp 36 Miliar
Prospek kinerja CHEM ke depan yang semakin baik, akan ditopang dari proyeksi dari Asosiasi Produsen Serat dan Benang Filament Indonesia (APSyFI). Industri tekstil diperkirakan dapat tumbuh di atas 10 % pada tahun 2022.
Penguat laju kinerja CHEM lainnya juga akan ditopang dengan rencana diversifikasi produk CHEM hingga sustainable operation. CHEM juga telah bergabung sebagai partisipan yang mendukung KADIN Net Zero Hub (NZH).
Pada tahun 2021, calon emiten ini membukukan pendapatan usaha sebesar Rp 89,62 miliar. Jumlah ini meningkat 13% bila dibandingkan dengan penjualan di tahun 2020 sebesar Rp79,33 miliar. Dengan raihan tersebut, CHEM berhasil membukukan kenaikan laba bersih 192% secara tahunan.
Peningkatan laju laba bersih yang signifikan tidak terlepas dari banyaknya inovasi yang dapat diberikan kepada pelanggan. Diantaranya yakni berupa bahan pendukung High Performance Textile Effects, seperti seragam militer RI yang memiliki fungsi anti nyamuk hingga seragam yang memiliki fitur anti api.
Untuk brands sport apparel, CHEM juga memberikan inovasi seperti produk anti microbial yang mengurangi perkembangan bakteri dan pakaian olahraga menjadi tetap segar dan higiensi.
Baca Juga: Saraswanti Indoland Development (SWID) Membidik Marketing Sales Rp 100 Miliar
“Oleh karenanya, kami selalu menjadi langganan produsen brand global ternama seperti Adidas, Nike, Uniqlo hingga Mark and Spencer,” sambung kwee.
Adapun CHEM juga menjadi distributor kepada pemasok global, seperti perusahaan multinasional, Tanatex Chemicals Holland dan Transfar International China.
Kwee mengaku, saat ini saham CHEM dapat dibilang masih undervalue jika dibandingkan dengan price to earnings ratio (PER) industri sejenis.
Menurut Kwee CHEM adalah emiten termurah keempat di sektornya setelah PT Lotte Chemical Titan Tbk (FPNI), PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA), dan PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk (BMSR). Prospek CHEM juga disebutnya tertopang dengan statusnya yang masuk ke dalam Daftar Efek Syariah (DES) sesuai dengan penetapan oleh Otoritas Jasa Keuangan.
Sebagai informasi, dalam hajatan IPO, CHEM melepas sebanyak 500 juta saham baru atau sebanyak 29,41% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. CHEM melakukan IPO dengan harga Rp 150 per lembar saham. Jumlah seluruh nilai Penawaran Umum adalah Rp75 miliar yang akan digunakan untuk pembelian tanah dan bangunan serta modal kerja.
Sebagai pemanis, CHEM menerbitkan sebanyak 250 juta Waran Seri I yang menyertai saham baru atau sebanyak 20,83% dari total jumlah saham yang ditempatkan dan disetor penuh.
Waran seri I diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi para pemegang saham baru yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham pada tanggal penjatahan dengan perbandingan dua saham baru mendapatkan satu waran seri I
CHEM akan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia pada Jumat (8/7).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News