Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah (BTPN Syariah) bersiap melakukan Penawaran Umum Perdana Saham atau Intital Public Offering (IPO). Otoritas Jasa keuangan (OJK) telah memberikan izin kepada perseroan untuk mengumumkan Prospektus Ringkas dan Pelaksanaan Penawaran Awal.
BTPN Syariah berencana menerbitkan hingga 770.370.000 saham baru atau sekitar 10% dari modal ditempatkan dan disetor. Sesuai aturan yang berlaku, perseroan juga menawarkan sebagian saham untuk program alokasi saham kepada karyawan atau employee stock allocation (ESA), yaitu sebanyak-banyaknya 10% dari jumlah saham yang akan dilepas ke publik.
Manajemen menetapkan perkiraan harga sebesar Rp 900 - Rp 980 per saham. Dengan perkiraan itu, BTPN Syariah berniat menghimpun dana segar dari publik sampai Rp 754,9 miliar dari hajatan IPO.
Ratih Rachmawaty Direktur Utama BTPN Syariah menjelaskan, IPO ini merupakan langkah strategis perusahaan untuk menjalankan bisnis secara lebih terbuka. Selain itu, melalui IPO, manajemen memberi kesempatan kepada khalayak luas untuk terlibat dalam memberdayakan mass market, khususnya masyarakat prasejahtera produktif.
“Dengan memiliki saham BTPN Syariah, publik secara tidak langsung turut andil memberdayakan masyarakat prasejahtera produktif di Indonesia, karena dana yang diperoleh pada IPO ini akan digunakan untuk peningkatan volume pembiayaan terhadap segmen tersebut yang selama ini menjadi fokus bisnis perseroan," kata Ratih, Selasa (27/3).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News