kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.764   -4,00   -0,03%
  • IDX 7.467   -12,81   -0,17%
  • KOMPAS100 1.154   -0,21   -0,02%
  • LQ45 915   1,11   0,12%
  • ISSI 226   -0,98   -0,43%
  • IDX30 472   1,27   0,27%
  • IDXHIDIV20 570   2,21   0,39%
  • IDX80 132   0,15   0,11%
  • IDXV30 140   1,01   0,73%
  • IDXQ30 157   0,31   0,20%

IPC Car Terminal bersiap IPO Rp 1 triliun


Kamis, 12 April 2018 / 08:05 WIB
IPC Car Terminal bersiap IPO Rp 1 triliun
ILUSTRASI. Pelabuhan Indonesia Kendaraan Terminal


Reporter: Agung Jatmiko | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indonesia Kendaraan Terminal atau IPC Car Terminal siap go public. Anak usaha PT Pelindo II ini akan menggelar penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) pada pertengahan Juli nanti. Lewat aksi ini, IPC Car Terminal membidik dana minimal Rp 1 triliun.

Perusahaan ini menunjuk Bahana Sekuritas, RHB Sekuritas dan Mandiri Sekuritas sebagai penjamin emisi IPO. IPC Car Terminal merupakan operator terminal pelabuhan khusus melayani kendaraan, yang meliputi mobil, truk, bus dan suku cadang.

Direktur Utama IPC Car Terminal Chiefy Adi Kusmargono menyebutkan, IPC Car Terminal adalah satu-satunya operator dedicated car terminal. Perusahaan ini terbesar ketiga di Asia Tenggara dan terbesar ke-27 di dunia, di atas New York dan Rotterdam.

IPC Car Terminal ingin diperhitungkan di dunia. "Untuk itu, kami siap melepas 30% kepemilikan untuk menggaet partner strategis," ujar Chiefy saat berkunjung ke kantor redaksi KONTAN, kemarin.

Mitra strategis itu antara lain produsen mobil, perusahaan logistik, perusahaan shipping line dan perusahaan investasi. Kehadiran mitra diyakini mampu meningkatkan kapasitas IPC Car Terminal.

Dengan sistem satu zonasi, kata Chiefy, kecepatan bongkar muat IPC Car Terminal lebih baik dibandingkan terminal konvensional, yang melayani aneka jenis komoditas.

IPC Car Terminal memiliki tiga lini usaha. Pertama, terminal handling yang melayani bongkar muat kendaraan dan alat berat. Kedua, value added services meliputi pencucian, pemasangan aksesoris sesuai pesanan klien dan layanan tambahan lain. Ketiga, Ro-Ro Services yang berfungsi menunjang proyek tol laut.

Lini bisnis terminal handling menyumbang 97% total pendapatan. Yang paling kecil adalah Ro-Ro Services, karena layanan penunjang program tol laut pemerintah. Dari terminal handling, kontribusi paling besar berasal dari terminal internasional, sekitar 92%. Perbedaan tarif serta volume menjadi pemicu mengapa terminal internasional mencatatkan pendapatan lebih tinggi daripada domestik.

Pada tahun depan, IPC Car Terminal akan menambah pasar domestik. Perusahaan ini akan intensif mendekati klien yang masih menggunakan terminal konvensional untuk pindah ke terminal yang dikelola IPC Car Terminal. "Targetnya, tahun depan kontribusi terminal internasional dan domestik masing-masing 70% dan 30% terhadap total pendapatan," ungkap Chiefy.

IPC Car Terminal mengoperasikan terminal seluas total 31 hektare. Usai IPO, perusahaan ini akan memperluas terminal menjadi 89 ha dalam tempo lima tahun. Kapasitas per tahun yang kini 700.000 unit akan ditingkatkan menjadi 2,5 juta unit per tahun dalam waktu lima tahun.

IPC Car Terminal akan menggunakan Rp 500 miliar atau 50% dana IPO untuk pengembangan fasilitas penampung kendaraan, yang berbentuk gedung parkir vertikal dan horizontal. Pada 2017, IPC Car Terminal meraih pendapatan Rp 422,1 miliar, naik 34% year-on-year (yoy). Adapun laba bersihnya tumbuh 32% (yoy) menjadi Rp 130,1 miliar.

Analis Binaartha Parama Sekuritas Muhammad Nafan Aji menilai IPO IPC Car Terminal bisa positif. Apalagi, IPC Car Terminal merupakan satu-satunya perusahaan yang bergerak di bisnis terminal pelabuhan khusus kendaraan. "Namun saya berharap harga yang ditawarkan nanti menarik," ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×