Reporter: Issa Almawadi |
JAKARTA. PT Inovisi Infracom Tbk (INVS) menganggarkan belanja modal (capital expenditure/capex) US$ 250-300 juta pada tahun ini. Sebagian besar dana capex akan digunakan untuk pengembangan bisnis batubara anak usahanya.
INVS mengalokasikan anggaran capex terbesar untuk pengembangan usaha di bidang pertambangan batubara. "Bisnis di sektor itu kami anggarkan US$ 90-100 juta," ucap Direktur Keuangan INVS Adrian Ooi kepada KONTAN, Kamis (21/2).
Selain itu, capex juga akan dipakai untuk mengembangkan bisnis minyak dan gas yaitu sebesar US$ 50 juta. Kemudian sisanya untuk menggarap bisnis mini hidro sebesar US$ 30 juta dan infrastruktur telekomunikasi US$ 20-30 juta.
"Jadi, yang benar-benar sudah pasti itu alokasi untuk batubara dan migas," jelas Adrian.
Adrian mengatakan, bisnis batubara dan migas memang menjadi salah satu fokus pengembangan usaha INVS di tahun ini. Sebab, harga batubara mulai stabil dengan meningkatnya permintaan dari China dan India. Di sisi lain, kebutuhan akan energi tidak pernah berhenti sehingga INVS berani menganggarkan dana cukup besar.
Menurut Adrian, INVS akan memperoleh dana belanja modal dari dua sumber. Yang pertama dari perbankan sekitar 60%-70%, lalu sisanya atau 30%-40% dari kas internal. Ia mengatakan ada 4-5 bank yang siap memberikan pinjamannya, di antaranya bank OCBC dan CIMB Niaga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News