Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. PT Inovisi Infracom Tbk (INVS) menargetkan suspensi sahamnya bisa dibuka maksimal pada Kuartal IV tahun ini. Perseroan akan menuntaskan audit laporan keuangan yang sudah tertunda selama dua tahun.
Usai suspensi saham dibuka, INVS menargetkan untuk fokus di bisnis minyak dan gas, dan mulai masuk ke sektor upstream.
"Selama ini yang kami lakukan baru di permukaan saja, yakni di bidang servis. Sekarang, kami berupaya masuk ke upstream yang nilainya lebih besar," ujar Effendy Situmorang, Direktur Utama INVS di Jakarta, Selasa (7/3).
Untuk menyelamatkan kinerja keuangannya yang terpuruk, INVS juga membuka peluang masuknya investor baru. Direktur INVS Dimas Anugrah Argo Atmaja mengatakan, ada tiga hingga lima investor baik lokal maupun asing yang menjajaki masuk ke bisnis perseroan.
Rencana masuknya investor baru ini sudah direncanakan sejak 2016 lalu. Kala itu, INVS memperkirakan investor baru akan mengambil alih 67% saham perseroan.
"Kami belum bisa menyebutkan investornya karena kami masih harus menyelesaikan laporan keuangan. Selain itu, karena saat ini ada perubahan susunan direksi dan komisaris, maka kami harus berkoordinasi dengan pengurus yang lama," kata dia.
Ia mengaku, selama tahun 2016, perseroan menghentikan kegiatan operasionalnya karena arus kas yang terbatas. Dengan jajaran manajemen yang baru, perseroan akan menyajikan kembali laporan keuangan sejak akhir tahun 2014.
Perseroan juga berencana melakukan aksi korporasi usai suspensi saham dibuka seperti rights issue. "Seluruh aksi korporasi itu masih kami kaji," tandasnya.
Sebagai informasi, awalnya INVS bergerak di bidang teknologi informasi. Namun, bisnis ini mengalami kerugian. Sehingga, perseroan banting setir ke bisnis energi dan pertambangan batubara. INVS sempat berencana membangun pembangkit listrik tenaga mini hydro di Sumatera Utara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News