Reporter: Sinar Putri S.Utami | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bepotensi kembali melemah pada akhir pekan besok. Pada Kamis (23/4), laju indeks turun tipis 0,02% ke level 5.436,21. Sementara bursa Asia yang tercermin dalam indeks MSCI Asia Pacific hari ini menguat 0,2% ke level 155 pada pukul 16.07 waktu Hong Kong.
Sektor saham industri dasar mengalami penurunan terdalam yakni 1,27%, diikuti sektor pertambangan yang juga aturun 1,03%. Sementara sektor saham konsumer naik paling tinggi sebesar 1,19%.
Analis Panin Sekuritas Purwoko Sartono menilai pergerakan indeks saham hari ini cenderung konsolidasi. Pasalnya para investor masih menunggu hasil kinerja para emiten di kuartal I-2015. Ada pula efek dari luar negeri yakni harga minyak yang kembali turun pasca meredanya kasus geopolitik di Yaman.
Kemudian investor asing yang kembali melakukan aksi jual juga turut menekan laju indeks. Adapun, kemarin asing masih terlihat net sell dengan total Rp 755,9 miliar. Dengan begitu secara year to date terlihat net buy asing menjadi Rp 18,64 triliun.
Eddy Wijaya, Analis Sinarmas Sekuritas mengatakan pergerakan IHSG pada Jumat besok akan dipengaruhi Amerika yang akan merilis data markit manufacturing PMI Flash yang diperkirakan turun ke level 55,26 dari sebelumnya di level 55,7. Selain itu, Amerika juga akan merilis data penjualan rumah barunya yang diperkirakan turun menjadi 520.000 dari sebelumnya 539.000.
Purwoko menilai, besok investor masih akan melanjutkan sikap wait and see sehingga IHSG berpotensi kembali melemah di kisaran 5.420-5.460. Eddy juga menduga IHSG akan bergerak mixed di kisaran 5.410-5.485. Ia juga merekomendasikan beberapa saham yang bisa diperhatikan diantaranya, MAIN, ASRI, MYOR, dan TLKM.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News