kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.866.000   -20.000   -1,06%
  • USD/IDR 16.535   -35,00   -0,21%
  • IDX 7.040   60,28   0,86%
  • KOMPAS100 1.021   8,73   0,86%
  • LQ45 796   9,34   1,19%
  • ISSI 222   1,58   0,72%
  • IDX30 416   6,84   1,67%
  • IDXHIDIV20 491   8,63   1,79%
  • IDX80 115   1,37   1,20%
  • IDXV30 117   0,85   0,73%
  • IDXQ30 136   2,16   1,62%

Investor Ritel Diprediksi Tembus 7,5 Juta di 2025, Ini yang Bisa Dilakukan Trader


Kamis, 15 Mei 2025 / 17:11 WIB
Investor Ritel Diprediksi Tembus 7,5 Juta di 2025, Ini yang Bisa Dilakukan Trader
ILUSTRASI. PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia optimistis pertumbuhan investor ritel pasar saham Indonesia dapat melebihi 7,5 juta orang pada akhir tahun 2025. Ini seiring dengan ramainya inklusi investasi pasar modal yang didukung perkembangan teknologi informasi. KONTAN/Baihaki


Reporter: Rashif Usman | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia optimistis pertumbuhan investor ritel pasar saham Indonesia dapat melebihi 7,5 juta orang pada akhir tahun 2025. Ini seiring dengan ramainya inklusi investasi pasar  modal yang didukung perkembangan teknologi informasi.

Head of Retail Business Support Mirae Asset, Prisa Ngadianto menerangkan angka tersebut dapat tercapai seiring dengan kompetisi berkelanjutan serta edukasi terkait literasi investasi pasar modal yang aktif.

Prisa memaparkan berdasarkan data otoritas bursa, total jumlah investor pasar modal pada rentang 2020-2024 secara berturut-turut sebanyak 3,88 juta, 7,49 juta, 10,31 juta, 12,17 juta, dan 14,87 juta, dengan pertumbuhan majemuk tahunan (CAGR) 30,82%.

Baca Juga: Semakin Sedikit Saham BEI Masuk MSCI, Eksposur Indonesia di Pasar Global Makin Turun

Dari jumlah tersebut, jumlah investor ritel pasar saham secara berturut-turut pada periode yang sama adalah 1,7 juta, 3,45 juta, 4,44 juta, 5,26 juta, dan 6,38 juta sehingga menghasilkan CAGR 30,36%. Untuk investor pasar saham aktif, berturut-turut mencapai 750.000, 1,68 juta, 1,72 juta, 1,52 juta, dan 1,67 juta, sehingga membukukan pertumbuhan CAGR 17,33%.

"Dua faktor positif utama yang selama ini mendorong pertumbuhan jumlah investor dan jumlah nasabah pasar saham aktif adalah kompetisi trading saham serta kegiatan promosi yang dapat memicu minat investasi dan transaksi dari pelaku pasar modal, terutama perusahaan efek," kata Prisa di acara Media May Mirae Asset di Jakarta, (15/5).

Di sisi lain, lanjutnya, dua faktor lainnya yang dapat meningkatkan laju pertumbuhan angka investor pasar  saham dan pasar modal ialah suplai emiten yang lebih berkualitas dan kegiatan edukasi inklusif yang aktif dari masing-masing perusahaan efek.

Baca Juga: Membaca Arah Pasar Saham Usai Perang Dagang Amerika Serikat dan China Mereda

Pada kesempatan yang sama, Martha Christina, Head of Investment Information Mirae Asset, merekomendasikan investor dan trader pasar saham untuk memanfaatkan momentum trading dengan fokus pada kinerja kuartal I/2025. Ia mengakui bahwa meskipun potensi koreksi masih ada, pergerakannya diperkirakan terbatas, didukung oleh sentimen positif dari kesepakatan perang dagang. 

Martha menambahkan bahwa potensi penguatan pasar saham juga cenderung terbatas akibat aksi profit taking. Oleh karena itu, ia menyarankan strategi trading yang berfokus pada memanfaatkan momentum dan membeli saham yang mengalami pelemahan harga, terutama pada emiten yang mencatatkan kinerja kuartal I/2025 yang positif.

Dia mencatat setidaknya ada 13 saham dengan kinerja kuartal pertama tahun ini yang positif, dengan pilihan utama jatuh pada PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN), PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Bank Jago Tbk (ARTO), PT Ramayana Lestari Tbk (RALS) DAN PT Central Omega Resources Tbk (DKFT). 

"Saat ini pasar saham masih berada dalam tekanan jual mengingat nilai jual bersih investor asing di pasar saham mencapai Rp 35 triliun sejak awal tahun, tetapi sudah positif dalam sebulan terakhir," ucap Martha.

Selain itu, emas juga masih dipandang sebagai instrumen safe haven di tengah sentimen perang dagang dan ancaman perlambatan ekonomi global yang terus membayangi. Dalam kondisi ini, saham-saham terkait emas seperti ANTM, PT Hartadinata Abadi (HRTA), PT Archi Indonesia Tbk (ARCI), dan PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) dapat menjadi pilihan investasi yang menarik.

Selanjutnya: Trump Desak Apple Hentikan Produksi di India, Minta Fokus ke AS

Menarik Dibaca: Edukasi Masyarakat, Lion Wings Luncurkan Layanan Periksa Gigi Keliling

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Thrive

[X]
×