Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
IHONG KONG. Bursa China masih tertekan memasuki hari ketiga, Kamis (13/8). Mengutip data Bloomberg, pada pukul 11.30 waktu Shanghai, indeks Shanghai Composite tertekan 0,6% menjadi 3.862,06.
Sektor energi dan industri mencatatkan penurunan terbesar di antara sektor lainnya.
Jika dilihat, pergerakan bursa China masih volatile karena pertemuan yang dihelat People's Bank of China gagal meredakan kecemasan investor mengenai pelemahan lebih lanjut atas yuan.
Asal tahu saja, yuan melemah 0,3% hari ini dan 3,1% dalam tiga hari terakhir menyusul dilakukannya devaluasi mata uang yang mengejutkan.
"Sentimen yang ada menjadi semakin tak menentu setelah pertemuan PBOC. Menyerahkan nilai tukar mata uang ke mekanisme pasar berarti akan terjadi pelemahan lebih lanjut. Ada kecemasan arus modal akan meninggalkan China, yang berdampak pada pasar obligasi dan mengerek suku bunga," jelas Jimmy Zuo, trader Guosen Securities Co di Shenzen.
Keputusan PBOC untuk mendevaluasi mata uang mereka sudah menyebabkan guncangan di pasar global. Mata uang Asia mengalami aksi jual terbesar dalam dua hari berturut-turut. Aksi ini juga bisa berdampak pada devaluasi yang kompetitif sehingga mengancam terjadinya guncangan deflasi global. Sebab, harga-harga barang-barang ekspor dan komoditas dipastikan akan terus melorot.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News