Reporter: Amal Ihsan Hadian | Editor: Amal Ihsan
JAKARTA. Investor pasar modal Indonesia tak khawatir dengan pemberlakuan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) tahun depan. Investor malah yakin mereka akan diuntungkan jika integrasi pasar modal yang menjadi salah satu prioritas MEA 2015 bisa terlaksana.
Ketua Masyarakat Investor Sekuritas Indonesia Sanusi mengatakan, Investor sesungguhnya akan sangat diuntungkan dengan integrasi pasar modal di ASEAN. Sebab, penyatuan bursa menuntut penyesuaian regulasi transparansi dan good corporate governance dari bursa dan pelaku usaha pasar modal ke level standar internasional.
Saat ini, meski regulasi pasar modal sangat bebas, kita masih ketinggalan urusan transparansi dan tata kelola perusahaan yang benar. "Kita semua tahu, praktik-praktik yang merugikan investor kecil di bursa sampai sekarang masih terjadi," kata Sanusi.
Makanya, Sanusi mendukung integrasi pasar modal ASEAN. Pasalnya, pemberlakuan MEA akan meningkatkan kualitas transparansi dan tata kelola pasar modal yang pada ujungnya akan mendongkrak investasi di pasar modal kita.
Dalam peta jalan atawa road map MEA 2015 yang disusun ASEAN, pasar modal merupakan salah satu sektor yang masuk prioritas integrasi. Integrasi pasar modal negara-negara ASEAN adalah syarat utama terciptanya kelancaran arus modal dan investasi.
Harapannya, dengan integrasi pasar modal akan terjadi peningkatan aliran modal antarnegara ASEAN, sinkronisasi harga aset di tiap yurisdiksi, pendalaman pasar, stabilitas pasar keuangan, dan alokasi sumberdaya kapital yang lebih baik. Yang tak kalah penting adalah, meningkatkan pertumbuhan ekonomi di kawasan ini.
Upaya ini telah dirintis lewat pembentukan ASEAN Linkage yang terdiri dari tiga program. Pertama, ASEAN Stars. Ini adalah program promosi saham-saham berkapitalisasi besar di tujuh pasar modal ASEAN, yakni BEI, Bursa Malaysia, Hanoi Stock Exchange, Ho Chi Minh Stock Exchange, Singapore Exchange Limited, Philippine Stock Exchange, dan Stock Exchange of Thailand. Total ada 210 saham big caps yang direkomendasikan di situs www.asianexchanges.org.
Kedua, Invest ASEAN yaitu kerjasama untuk pengembangan bisnis dan promosi pasar modal ASEAN. Misalnya, menggelar roadshow ke manajer investasi untuk mempromosikan produk pasar modal ASEAN.
Ketiga, ASEAN Connect yang dulu bernama ASEAN Exchange Linkage, yakni program integrasi bursa ASEAN. Dengan ASEAN Connect, penerbit surat utang atau ekuitas bisa mencari dana di negara ASEAN. Sementara investor juga bebas berinvestasi di mana pun dengan fee yang kompetitif dan dari satu akses.
Implementasinya sudah dimulai oleh beberapa negara di ASEAN. Sayang, Indonesia belum bergabung ke inisiatif penting tersebut. Hingga saat ini yang telah sepakat menjalankan ASEAN Connect baru Singapore Exchange, Bursa Malaysia, dan Stock Exchange of Thailand.
Hambatannya, Indonesia belum melakukan harmonisasi atau penyesuaian regulasi terkait pasar modal dengan negara ASEAN lainnya. Apalagi, pelaku pasar modal juga khawatir, pemberlakuan ASEAN Connect akan mencekik bisnis sekuritas, manajer investasi, dan broker lokal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News