Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pelaku pasar menanti data inflasi Amerika Serikat (AS) dan FOMC meeting minutes yang dirilis Rabu waktu AS (13/10). Pengaruhnya, nilai tukar rupiah menjadi stagnan cenderung melemah.
Mengutip Bloomberg, Rabu (13/10), rupiah stagnan di Rp 14.218 per dollar AS. Sementara, rupiah di JISDOR Bank Indonesia (BI) melemah 0,02% ke Rp 14.221 per dollar AS.
Senior Economist Samuel Sekuritas Fikri C. Permana mengatakan pergerakan rupiah terbatas karena pelaku pasar cenderung bersikap wait and see menanti data inflasi AS dan FOMMC meeting minutes.
Baca Juga: Asing banyak melepas saham-saham ini di tengah kenaikan IHSG pada Rabu (13/10)
Sementara, dollar AS juga belum bisa menguat karena data Job Opeings and Labour Turnover Survey (JOLTS), kemarin, dirilis lebih rendah di 10,44 juta dari data sebelumnya di 11,1 juta.
Fikri memproyeksikan data inflasi AS berpotensi naik tipis. Alhasil, rupiah berpotensi terdepresiasi pada perdagangan Kamis (14/10). Namun, Fikri memproyeksikan rupiah berpotensi kembali menguat di akhir pekan jika neraca perdagangan naik.
Kamis (14/10), Fikri memproyeksikan rupiah akan bergerak dikisaran tipis Rp 14.124- Rp 14.225.
Selanjutnya: Pernyataan CEO JPMorgan ini bikin harga Bitcoin terjungkal hampir 5%
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News