Reporter: Wahyu Satriani | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Surat Utang Negara (SUN) seri acuan atau benchmark menjadi incaran investor. Untuk pertama kalinya selama dua pekan terakhir, seri benchmark bergerak rebound.
Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA) mencatat obligasi pemerintah seri benchmark pada perdagangan Rabu (17/9) kemarin mengalami peningkatan harga rata-rata sebesar 45,9 basis poin. Sebaliknya, yield kelompok seri ini menurun dengan rata-rata 6,6 basis poin.
"Aksi beli yang mewarnai SUN seri benchmark sanggup mendorong berkurangnya tekanan kenaikan yield pada tenor panjang," ujar analis IBPA Ayu Ajeng, Jakarta.
Akibat aksi beli tersebut, rata-rata yield sanggup menurun pada seluruh kelompok tenor menengah sebesar 1,5 basis poin.
Pergerakan pasar Surat Berharga Negara (SBN) domestik sepanjang Rabu (17/9) kemarin melanjutkan tren mixed. Rata-rata harga obligasi pemerintah yang ditunjukkan oleh IBPA IGBI Clean Price Index ditutup di level 111.661 atau naik ketimbang Selasa (16/9) yang di posisi 111.520. Sebaliknya, rata-rata yield atau IBPA IGBI Effective Yield Index ditutup di level 8,37% atau turun dibandingkan Selasa sebelumnya yang dikisaran 8,38%.
HSBC Bond Indeks ditutup naik 0,01% ke level 685,78.
Sepanjang perdagangan hingga siang kemarin, rata-rata yield surat utang negara (SUN) tenor 1 hingga 30 tahun bergerak naik sebesar 1,4 basis poin. Tingginya tekanan yield dialami oleh tenor-tenor pendek, terutama pada tenor 2 hingga 4 tahun.
Hingga penutupan sore Rabu (17/9), rata-rata yield pada tenor pendek masih memimpin peningkatan yield yakni sebesar 6,5 basis poin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News