kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Investor lebih matang, dana kelolaan industri reksadana terus naik


Kamis, 10 September 2020 / 07:05 WIB
Investor lebih matang, dana kelolaan industri reksadana terus naik


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah anjlok akibat pandemi virus corona di bulan Maret, dana kelolaan atau asset under management (AUM) industri reksadana terus meningkat secara bulanan hingga Agustus. Kenaikan AUM ini telah terjadi selama lima bulan berturut-turut. 

Dana kelolaan industri reksadana di akhir Agustus mencapai Rp 509,22 triliun. Data Infovesta Utama ini menunjukkan kenaikan AUM sebesar 3,27% secara bulanan dari Juli yang sebesar Rp 493 triliun. Jumlah tersebut semakin mendekati AUM industri reksadana sebelum memasuki masa pandemi. Dana kelolaan industri reksadana pada Februari sebesar Rp 514,23 triliun.

​Ketua Asosiasi Pelaku Reksadana dan Investasi Indonesia (APRDI) Prihatmo Hari Mulyanto menyatakan, kondisi tersebut mengindikasikan perilaku investor reksadana yang semakin baik. Menurut dia, investor reksadana saat ini sudah lebih matang dan tidak panik dengan adanya gejolak pasar.

“Hal ini menunjukkan mereka konsisten dengan tujuan investasi masing-masing dan tidak terpengaruh. Bahkan, banyak yang justru memanfaatkan momentum kondisi pasar saat ini,” jelas Prihatmo kepada Kontan.co.id, Rabu (9/9).

Baca Juga: Dana kelolaan Panin AM tumbuh sejalan dengan industri reksadana

Prihatmo menambahkan, dengan kondisi harga reksadana yang sempat turun, para investor mengambil kesempatan ini untuk membeli reksadana dengan harga murah. Dia mengatakan, kenaikan AUM industri reksadana tidak terlepas dari mulai naiknya harga-harga saham dan obligasi yang menjadi portofolio reksadana.

“Ke depannya, prospek industri reksadana masih akan tetap tumbuh seiring dengan kebijakan suku bunga rendah yang diterapkan saat ini. Walau tidak bisa dipungkiri investor secara umum masih wait and see dan cenderung konservatif dengan pertimbangan pemulihan ekonomi serta penanganan pandemi sejauh ini,” kata Prihatmo.

Baca Juga: Reksadana terproteksi paling banyak diterbitkan pada Agustus

Secara umum dana kelolaan hampir seluruh produk reksadana naik. Hanya reksadana campuran dan Kontrak Investasi Kolektif (KIK) DIRE yang mencatatkan penurunan AUM.

  1. Reksadana terproteksi naik paling pesat yakni 5,37% menjadi Rp 146,23 triliun.
  2. Reksadana indeks menyusul dengan kenaikan AUM 5,16% menjadi Rp 7,92 triliun. 
  3. Reksadana pasar uang naik 4,86% menjadi Rp 77,69 triliun atau naik 4,86%.
  4. Reksadana indeks berhasil membukukan kenaikan AUM sebesar 4,35% menjadi Rp 14,23 triliun.
  5. Kelolaan reksadana saham naik 2,34% menjadi Rp 106,73 triliun
  6. Reksadana pendapatan tetap juga membukukan kenaikan AUM 1,85% menjadi Rp 112,11 triliun.

Sedangkan reksadana campuran dan KIK DIRE yang mengalami penurunan dana kelolaan, jumlahnya masing-masing sebesar Rp 24,91 triliun dan Rp 19,38 triliun.

Baca Juga: Penurunan produk reksadana tidak serta merta ikut menurunkan kinerja industri

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×