Sumber: Bloomberg |
TOKYO. Dollar dan yen menguat terhadap sejumlah mata uang utama dunia hari ini. Sinyal perlambatan ekonomi Di Asia dan Eropa mendorong permintaan investor pada mata uang safe haven.
Pagi ini, rilis data produksi pabrik China menunjukkan kontraksi dalam dua bulan berturut-turut. Ini pertama kali terjadi sejak 2009.
Sementara di Jepang, rilis indeks Tankan menyatakan para produsen manufaktur besar makin pesimis. Indeks tankan pada kuartal III mencatat minus 3, padahal kuartal sebelumnya baru minus 1.
Di kawasan euro, angka pengangguran diperkirakan akan menanjak 11,4% di bulan Agustus, menurut nilai tengah para ekonom dalam survei Bloomberg.
Alhasil, investor kembali berburu mata uang safe haven. Dollar naik 0,3% terhadap euro ke level US$ 1,2821 pada pukul 1 siang di Tokyo. Sedangkan yen berada di level 99,85 per euro, 0,4% lebih tinggi dari penutupan perdagangan di New York.
Yen juga menguat 0,5% ke level 80,51 versus dollar Australia dan naik 0,4% ke 64,53 versus dollar Selandia Baru.
Terhadap dollar AS, yen menguat ke level 77,88, dari yang sebelumnya 77,96.
Yen Jepang memang cenderung menguat di masa krisis ekonomi. Sementara dollar mengambil untung dengan posisinya sebagai mata uang cadangan devisa dunia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News