CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Investor incar SUN Seri calon obligasi acuan 2016


Rabu, 24 Juni 2015 / 08:02 WIB
Investor incar SUN Seri calon obligasi acuan 2016


Reporter: Noor Muhammad Falih | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Investor memburu surat utang negara (SUN) yang diproyeksikan bakal menjadi calon seri acuan atau benchmark tahun depan. Dua seri tersebut, yaitu FR0053 bertenor enam tahun, dan FR0056 bertenor 11 tahun.

Mengacu situs Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan, pada lelang SUN, Selasa (23/6), dua seri calon benchmark itu termasuk tiga seri yang paling diminati.

Bahkan, Seri FR0056 mendapatkan total penawaran tertinggi, yakni Rp 16,49 triliun. Meskipun pemerintah kemudian hanya menyerap sejumlah Rp 4,9 triliun. Sedangkan, seri FR0053 berada di peringkat ketiga tertinggi dengan total penawaran Rp 8,22 triliun. Dana yang diserap dari seri ini sebesar Rp 7,4 triliun.

Asal tahu saja, pada lelang kemarin, pemerintah menawarkan lima seri obligasi. Satu seri SPN, dan empat seri kupon tetap alias fixed rate (FR). Total penawaran yang masuk mencapai Rp 40 triliun, atau tiga kali lipat dari target indikatif senilai Rp 12 triliun. Pemerintah akhirnya menyerap total dana Rp 18 triliun.

Analis Millenium Capital Management Desmon Silitonga menilai, investor tengah mengambil posisi untuk akumulasi pembelian SUN seri calon benchmark. Tujuannya agar dana investasi tetap berada di instrumen yang paling likuid. “Di samping itu harga seri-seri ini relatif masih stabil di pasar sekunder,” jelasnya.

Perkiraan Desmon, membanjirnya penawaran yang masuk kemungkinan karena peralihan dana dari pasar saham ke pasar obligasi. Menurutnya, pasar obligasi mulai menarik mengingat tren yield mulai turun. Jadi, ada ekspektasi tren ini terus berlanjut.

Ia menduga, investor akan terus masuk pasar obligasi, dan memburu seri calon benchmark. Dengan catatan, tingkat inflasi masih sesuai ekspektasi, dan fundamental ekonomi domestik membaik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×