Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia melalui Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada Kamis (17/9) memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan 7 Days Reverse Repo Rate (7DRR) di level 4,00%. Associate Director Fixed Income Anugerah Sekuritas Ramdhan Ario Maruto menilai yield SUN acuan 10 tahun ke depan masih akan bergerak dalam rentang sempit.
Bahkan, bukan tidak mungkin level yield saat ini akan berada dalam rentang waktu yang cukup lama. Asal tahu saja, mengutip Bloomberg, yield SUN acuan 10 tahun hari ini berada di level 6,899.
“Namun, kalau yield-nya naik dan melewati 7% justru kecil kemungkinannya terjadi. Investor domestik sejauh ini berhasil menjaga dan mengisi ruang yang ditinggal investor asing dengan likuiditas yang melimpah seiring perbankan yang bisa masuk ke SBN,” ujar Ramdhan kepada Kontan.co.id, Rabu (17/9)
Ramdhan bilang, kembali masuknya investor asing merupakan alasan utama yang bisa membuat yield SUN bergerak turun. Dengan investor asing masuk, demand akan SUN pun jadi tinggi dan bisa menekan yield SUN menjadi lebih kecil.
Baca Juga: Pasar sudah antisipasi keputusan BI, yield obligasi Indonesia bergerak stabil
Sayangnya, Ramdhan cukup pesimistis jika investor asing bisa masuk lagi ke pasar obligasi Indonesia dalam waktu dekat. Padahal, sejatinya Indonesia dibanding peers di emerging market masih menawarkan yield yang paling menarik.
Hanya saja faktor pemerintah dalam menangani covid-19 sejauh ini masih membuat investor asing ragu.
“Jadi jika pemerintah ingin investor asing untuk kembali masuk, jelas harus bisa menangani krisis ini dengan cepat dan membuat kasus positif melandai. Jika itu terjadi investor asing pasti akan mulai kembali masuk ke pasar obligasi,” ujar Ramdhan.
Jika investor asing bisa kembali masuk jelang akhir tahun, Ramdhan memperkirakan yield acuan SUN 10 tahun bisa bergerak ke level 6,5% - 6,7%. Namun jika hal tersebut tidak terjadi, yield akan berada di kisaran 6,7% - 7,0%.
Selanjutnya: Meski ada pandemi, outlook Indonesia ke depan diperkirakan akan terus membaik
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News