Reporter: Dupla Kartini, Bloomberg | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Setelah empat hari reli, rupiah diperdagangkan melemah, pagi ini. Pelemahan rupiah dipicu kembali mencuatnya kekhawatiran atas krisis utang Eropa yang melemahkan minat pasar mengambil risiko dan menyeret jatuh pasar regional.
Mata uang Garuda ini mundur dari level terkuat tujuh tahun seiring jatuhnya indeks MSCI Asia Pacific di tengah spekulasi Yunani mungkin tidak menerima bantuan tambahan dalam waktu dekat untuk menghindari restrukturisasi utang.
Nilai tukar rupiah melemah 0,2% ke level Rp 8.538 per dollar AS, pada pukul 10.32 WIB. Kemarin, rupiah menyentuh Rp 8.522 per dollar AS, level terkuat dalam tujuh tahun.
Prakriti Sofat, ekonom Barclays Capital menyebut, kekhawatiran terhadap krisis utang Eropa, terutama Yunani, kembali muncul ke permukaan. Akibatnya posisi dollar sebagai safe haven terangkat. "Ada kebutuhan tertentu untuk bank sentral menaikkan suku bunga mengingat semua tekanan inflasi," ujarnya.
Namun, hasil survei ekonom oleh Bloomberg memprediksi, Bank Indonesia akan mempertahankan suku bunga acuan di 6,75%, pada hari ini. BI terakhir menaikkan bunga acuan sebesar 25 basis poin pada Februari lalu. Pada April lalu, inflasi Indonesia naik 6,16%, dibanding tahun sebelumnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News