Reporter: Dimas Andi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Credit default swap (CDS) yang menjadi indikator tingkat persepsi risiko investasi di Indonesia masih menunjukkan tren penurunan. Hal tersebut menjadi sinyal positifnya kondisi pasar obligasi Indonesia untuk saat ini.
Sebagai informasi, CDS Indonesia tenor 5 tahun berada di level 85,335 pada Jumat (17/3). Sehari sebelumnya, CDS tenor 5 tahun bertengger di level 83,751 atau level terendah sepanjang tahun ini.
Head of Investment Avrist Asset Management Farash Farich mengatakan, penurunan CDS Indonesia sangat berkorelasi dengan membaiknya pasar obligasi Indonesia. Lihat saja, yield Surat Utang Negara (SUN) seri acuan 10 tahun masih mengalami tren penurunan dan berada di level 7,77% pada akhir pekan lalu.
Seiring turunnya CDS Indonesia, Farash menyebut, kesempatan ini bisa dimanfaatkan oleh para investor untuk berinvestasi, terutama di pasar obligasi.
Ia melihat, posisi CDS tenor 5 tahun yang berada di bawah level 100 membuat yield SUN 10 tahun wajarnya di kisaran 7,5%-7,6%. Level tersebut menarik bagi investor, baik yang ingin mengincar keuntungan dari besaran yield maupun kenaikan harga di pasar sekunder.
“Strategi investasi bagi investor jika kondisinya seperti itu adalah tetap lakukan pembelian obligasi secara bertahap,” ujar dia, hari ini.
Lebih lanjut, membaiknya persepsi risiko investasi yang diikuti oleh turunnya yield SUN membuat investor dapat lebih leluasa mengumpulkan obligasi dari berbagai seri, termasuk seri-seri bertenor panjang.
Dia melanjutkan, selama kondisi makroekonomi Indonesia solid dan stabil, CDS Indonesia seharusnya tetap bergerak di level yang rendah seperti sekarang.
Namun, jika terjadi pembalikan arah, investor perlu waspada. Upaya memperpendek durasi obligasi dapat dilakukan investor mengingat seri-seri bertenor relatif memiliki risiko volatilitas harga yang lebih minim. “Investor juga bisa mengambil opsi diversifikasi ke instrumen pasar uang hingga yield SUN kembali ke level wajarnya,” tambah dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News