Reporter: Inggit Yulis Tarigan | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jumlah investor pasar modal Indonesia terus bertambah. Hingga 27 Maret 2025, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat 15,77 juta Single Investor Identification (SID), bertambah 902.873 SID baru sejak awal tahun atau tumbuh 45,14% secara tahun berjalan (YTD).
"Hingga saat ini, belum terdapat rencana untuk melakukan revisi target pertumbuhan investor di tahun 2025," ujar Inarno Djajadi, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon (KE PMDK) OJK, dalam keterangan tertulis, dikutip Selasa (29/4).
Di sisi lain, OJK juga terus mendorong perusahaan besar atau lighthouse companies untuk melakukan penawaran umum perdana saham (IPO). OJK menilai kehadiran perusahaan-perusahaan berpengaruh di bursa dapat memperdalam pasar modal domestik dan meningkatkan daya saing di kancah global.
"OJK bekerja sama dengan BEI dan profesi penunjang pasar modal secara berkala mInvelakukan coaching terhadap calon emiten untuk berdiskusi terkait hambatan yang dihadapi dalam rangka melantai di BEI," ujar Inarno.
Baca Juga: Danantara Jadi Liquidity Provider, BEI: Bakal Perkuat Investor Institusi
Menurutnya, forum-forum seperti Capital Market Summit & Expo juga menjadi ruang terbuka untuk menggaet minat perusahaan besar, sekaligus menunjukkan kesiapan infrastruktur pasar modal Indonesia.
Dari sisi regulasi, OJK juga telah menerbitkan POJK Nomor 22/POJK.04/2021 yang memungkinkan skema multi voting shares, agar pendiri perusahaan tetap dapat mempertahankan kendali setelah IPO.
OJK tidak memberikan penilaian terhadap kualitas calon emiten yang akan melakukan IPO, namun tetap memastikan perlindungan bagi investor melalui penerapan prinsip keterbukaan.
Baca Juga: Gubernur BI: Investor Asing Masih Optimistis dengan Prospek Ekonomi Indonesia
“Calon Emiten diwajibkan untuk mengungkapkan di dalam prospektus seluruh informasi dan fakta material terkait dengan kondisi calon emiten serta risiko usaha yang akan dihadapi,” katanya.
Ia menambahkan, OJK saat ini sedang mengevaluasi keseluruhan proses IPO, termasuk regulasi internal dan aturan Bursa Efek Indonesia. Namun belum dijelaskan target waktu atau bentuk hasil dari evaluasi tersebut.
Baca Juga: KSEI Targetkan Pertumbuhan Investor Pasar Modal 2 Juta SID di Tahun 2025
Selanjutnya: Jet Tempur AS Senilai Rp 1 Triliun Jatuh ke Laut dari Kapal Induk Saat Hindari Rudal
Menarik Dibaca: Cuaca Besok di Denpasar Cerah, Tapi, 4 Daerah Ini akan Diguyur Hujan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News