Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Investor asing dilihat masih berminat untuk berinvestasi di pasar modal Indonesia. Namun, setelah pandemi, mereka masih memilih untuk masuk di saham big cap.
Managing Director UBS Indonesia, Joshua Tanja, mengatakan, kepemilikan investor asing di pasar modal Indonesia ada di saham big cap dan small cap. Namun, sejak pandemi, kepemilikan investor asing di pasar saham Indonesia menurun. Kembalinya investor asing ke pasar saham Indonesia cenderung di saham-saham big cap.
“Sementara, investor asing belum minat untuk masuk ke small cap,” ujarnya dalam acara Capital Market Summit & Expo (CMSE) 2023, Kamis (26/10).
Tren ini terjadi di tengah outlook ekonomi Indonesia yang masih bagus di tahun 2023. Sentimennya adalah faktor likuiditas.
Baca Juga: IHSG Anjlok 1,75% ke 6.714 Pada Kamis (26/10), TOWR, MAPI, GOTO Jadi Top Losers LQ45
“Saham-saham yang likuiditasnya membaik, karena banyak partisipasi investor asing,” ungkapnya.
Joshua menuturkan dalam 2 bulan terakhir aliran dana asing yang masuk ke pasar modal Indonesia tengah menurun. Namun, secara umum, aliran dana asing yang masuk ke pasar Indonesia sudah jauh naik dibandingkan waktu Pandemi Covid-19.
“Posisinya ini investor asing naik dan overweight, tetapi hanya di saham-saham big cap,” tuturnya.
Sebagai gambaran, melansir RTI, Kamis (26/10), aliran dana asing yang keluar di pasar reguler dalam sebulan terakhir saja sebanyak Rp 4,05 triliun. Sementara, untuk kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan Indeks LQ45 masih relatif bagus jika dibandingkan dengan bursa lain di Asia, seperti India dan Thailand.
Baca Juga: Rebalancing Indeks, Begini Strategi dari Manajemen Investasi
Namun, secara harga, Indonesia masih menarik investor asing, karena masih murah. Sementara, harga di bursa India sudah mahal.
“Dari segi aliran dana, banyak investor keluar dari bursa China, lalu masuk ke bursa India, dan masuk ke pasar ASEAN, termasuk Indonesia,” paparnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News