kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45906,29   2,96   0.33%
  • EMAS1.310.000 -0,23%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Investor asing catat net buy Rp 145,85 miliar, ini saham-saham yang dijagokan analis


Kamis, 05 Maret 2020 / 20:36 WIB
Investor asing catat net buy Rp 145,85 miliar, ini saham-saham yang dijagokan analis
ILUSTRASI. Pelajar beraktivitas di dekat grafik pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (4/3/2020). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat 5,47 poin atau 0,1 persen ke posisi 5.524,09. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/hp.


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,21% ke level 5.638,13 pada penutupan perdagangan Kamis (5/3). Penutupan IHSG diiringi oleh aksi beli saham oleh investor asing dengan total jumlah beli bersih asing sebesar Rp 145,85 miliar.

Adapun saham-saham yang paling banyak dibeli investor asing pada Kamis (5/3) meliputi: PT Bank Mandiri (persero) Tbk (BMRI), PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), PT Astra International Tbk (ASII), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT Bank Permata Tbk (BNLI), PT Jasa Marga (persero) Tbk (JSMR), PT Kalbe Farma Tbk (KBLF), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), dan Selamat Sempurna Tbk (SMSM).

Baca Juga: Simak rekomendasi teknikal saham BSDE, TKIM dan ANTM untuk perdagangan, Jumat (6/3)

Sementara itu, dalam seminggu terakhir investor asing banyak membeli saham-saham seperti BMRI, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST), Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syaria (BTPS), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), PT Barito Pacific Tbk (BRPT), PT Japfa TBk (JPFA), dan PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM).

Analis OSO Sekuritas Sukarno Alatas memproyeksi, beberapa saham yang banyak dibeli oleh investor asing ini memiliki prospek yang cukup baik ke depannya. Misalnya saja saham BMRI.

Baca Juga: MNC Sekuritas memprediksi IHSG besok, Jumat (5/3) melemah

Secara fundamental, sambungnya, BMRI mampu meningkatkan rasio net profit margin (NPM) menjadi 32,82%. Selain itu, BMRI juga mampu menjaga rasio keuntungan per ekuitas (ROE) di kisaran 13,01% hingga 14,38%.

“Valuasi harga BMRI tergolong diskon karena price to book value (PBV) saat ini 1,72x dibanding PBV industri 2,49x,” ujarnya, Kamis (5/3).

Baca Juga: IHSG diprediksi menghijau pada perdagangan Jumat (6/3), cermati saham-saham ini

Ke depannya, ia memproyeksi BMRI masih memiliki prospek baik sejalan dengan adanya katalis positif yang datang dari kebijakan BI menurunkan rasio giro wajib minimum menjadi 4%. Yang mana hal ini bertujuan untuk meningkatkan likuiditas perbankan.

Begitu juga TLKM, perusahaan ini berhasil meningkatkan rasio NPM menjadi 16,04% dari 14,35% secara tahunan. Sementara untuk PGAS, ia melihat prospek ke depan PGAS masih memiliki hambatan apabila ada realisasi penurunan harga gas.

Baca Juga: Ditekan sentimen virus corona, kinerja Mandiri Manajemen Investasi masih tumbuh

“Jika nantinya kebijakan ini bakal terlaksana, maka akan berdampak pada kinerjanya yang bisa kembali turun,” tambahnya. Ia bilang, investor lokal sudah dapat mengoleksi saham-saham yang dibeli asing, terutama saham-saham bluechips.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×