Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Noverius Laoli
Secara fundamental, sambungnya, BMRI mampu meningkatkan rasio net profit margin (NPM) menjadi 32,82%. Selain itu, BMRI juga mampu menjaga rasio keuntungan per ekuitas (ROE) di kisaran 13,01% hingga 14,38%.
“Valuasi harga BMRI tergolong diskon karena price to book value (PBV) saat ini 1,72x dibanding PBV industri 2,49x,” ujarnya, Kamis (5/3).
Baca Juga: IHSG diprediksi menghijau pada perdagangan Jumat (6/3), cermati saham-saham ini
Ke depannya, ia memproyeksi BMRI masih memiliki prospek baik sejalan dengan adanya katalis positif yang datang dari kebijakan BI menurunkan rasio giro wajib minimum menjadi 4%. Yang mana hal ini bertujuan untuk meningkatkan likuiditas perbankan.
Begitu juga TLKM, perusahaan ini berhasil meningkatkan rasio NPM menjadi 16,04% dari 14,35% secara tahunan. Sementara untuk PGAS, ia melihat prospek ke depan PGAS masih memiliki hambatan apabila ada realisasi penurunan harga gas.
Baca Juga: Ditekan sentimen virus corona, kinerja Mandiri Manajemen Investasi masih tumbuh
“Jika nantinya kebijakan ini bakal terlaksana, maka akan berdampak pada kinerjanya yang bisa kembali turun,” tambahnya. Ia bilang, investor lokal sudah dapat mengoleksi saham-saham yang dibeli asing, terutama saham-saham bluechips.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News