Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
TOKYO. Indeks Topix kembali tertekan memasuki hari ketiga pagi ini (13/8). Data Bloomberg menunjukkan, pada pukul 09.02 waktu Tokyo, indeks Topix tertekan 0,2% menjadi 1.661,79. Rabu (12/8) kemarin, indeks Topix mengalami penurunan terbesar dalam sebulan terakhir.
Sedangkan indeks Nikkei 225 Stock Average berhasil naik 0,2% menjadi 20.429,71.
Pagi ini, investor sepertinya menunggu perkembangan lebih jauh dari China setelah dua hari berturut-turut melakukan devaluasi yuan. Kondisi itu memicu aksi jual besar-besaran di pasar saham. Sementara, posisi yen terhadap yuan masih menguat memasuki hari ketiga. Yen juga perkasa terhadap dollar AS.
"Saat ini, investor menahan diri karena mereka tidak bisa melihat ke mana arah kebijakan selanjutnya. Jika China masih terus melakukan devaluasi, hal ini akan berdampak negatif kepada perusahaan yang berkompetisi langsung dengan China, terutama negara-negara emerging," urai Mitsushige Akino, executive officer Ichiyoshi Asset Management Co di Tokyo.
Sekadar tambahan informasi, devaluasi mata uang China sudah menggegerkan pasar saham global dua hari terakhir ini. Bursa Eropa mencatatkan penurunan terbesar sejak Oktober lalu. Sementara, bursa AS berhasil meminimalkan penurunan pada penutupan kemarin seiring melemahnya dollar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News