kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.690.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.300   35,00   0,21%
  • IDX 6.636   18,15   0,27%
  • KOMPAS100 963   0,22   0,02%
  • LQ45 750   -3,09   -0,41%
  • ISSI 206   1,44   0,70%
  • IDX30 391   -0,88   -0,23%
  • IDXHIDIV20 470   -5,41   -1,14%
  • IDX80 109   -0,01   -0,01%
  • IDXV30 113   0,06   0,05%
  • IDXQ30 128   -0,77   -0,60%

Investasi ST014 Dibandingkan Deposito dan Reksadana, Mana Lebih Untung?


Minggu, 09 Maret 2025 / 18:48 WIB
Investasi ST014 Dibandingkan Deposito dan Reksadana, Mana Lebih Untung?
ILUSTRASI. Sukuk Tabungan (ST) seri ST014 menawarkan keuntungan investasi lebih menarik daripada instrumen investasi jangka pendek lainnya.KONTAN/Cheppy A. Muchlis


Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Sukuk Tabungan (ST) seri ST014 menawarkan keuntungan investasi lebih menarik daripada instrumen investasi jangka pendek lainnya. Kupon tinggi dan aman menjadi keunggulan investasi produk Surat Berharga Negara (SBN) Ritel ini.

Associate Director Fixed Income Anugerah Sekuritas Ramdhan Ario Maruto memandang, ST014 merupakan pilihan investasi jangka pendek menengah paling menarik saat ini. ST014 lebih baik daripada instrument sejenis seperti deposito, ataupun investasi jangka pendek lain seperti Reksa Dana Pasar Uang.

‘’ST014 menjadi instrumen investasi jangka pendek-menengah yang aktif, menarik, secure (aman) dan terukur,’’ kata Ramdhan saat dihubungi Kontan.co.id, Minggu (9/3).

Ramdhan memaparkan, jika SBN Ritel dibandingkan dengan deposito Bank Pemerintah, maka produk surat utang negara ini lebih menguntungkan. Dari sisi imbal hasil, SBN Ritel menawarkan imbal hasil atau disebut kupon di atas 6%, daripada bunga deposito yang saat ini di bawah 5%.

Baca Juga: Dana Nasabah di Perbankan Terancam Pindah ke SBN, Ini Alasannya

Sebagai contoh, ST014 sebagai salah satu produk SBN Ritel menawarkan imbal hasil sebesar 6,5% per tahun untuk ST014 tenor 2 tahun dan 6,6% per tahun untuk ST014 tenor 4 tahun. Ini lebih tinggi daripada bunga deposito yang dijamin LPS sebesar 4,25% p.a.

Pajak SBN Ritel khususnya Sukuk Tabungan seri ST014 lebih rendah daripada deposito. Perlakuan pajak untuk ST014 sebesar 10%, dibandingkan 20% pajak untuk deposito.

Jika dibandingkan produk Reksadana, Ramdhan menilai, imbal hasil reksadana fluktuatif yang sangat dipengaruhi oleh underlying asset (aset dasar), baik saham, obligasi ataupun pasar uang. Di samping itu, strategi dari Manajer Investasi (MI) sangat menentukan performa reksadana.

Pada imbal hasil RDPU yang dikenal cocok untuk investasi jangka pendek, imbal hasilnya rata-rata sekitar 5%-6% per tahun. Selain imbal hasil, investor reksadana biasanya mendapatkan capital gain yakni keuntungan dari selisih harga jual dikurangi harga beli reksadana.

Sementara itu, produk SBN Ritel khususnya ST014 memiiliki imbal hasil di atas 6%. ST014 juga dapat diandalkan sebagai pendapatan pasif (passive income) karena kupon dibayarkan tiap bulan.

‘’Kinerja reksadana sekarang sangat dinamis tergantung pengelolaan MI dalam mendapatkan return. Saham pun dalam dua bulan terakhir turun. Fixed income (surat utang) juga fluktuatif,’’ imbuh Ramdhan.

Namun perlu diketahui bahwa minimum investasi reksadana jauh lebih terjangkau yang dimulai dari modal Rp 10 ribu daripada SBN Ritel umumnya dimulai dari Rp 1 juta. Reksadana juga dibebaskan dari pajak, tidak seperti SBN Ritel dengan pajak 10%.

Pada produk SBN Ritel jenis Sukuk Tabungan (ST) juga memiiliki kekurangan karena tidak dapat diperjualbelikan (non-tradable). Ini artinya investasi ST tidak mendapatkan capital gain dan sulit mendapatkan likuiditas.

Terlepas dari itu, Ramdhan berujar, ST014 tetap menjadi instrumen investasi terdepan di tengah fluktuasi pasar. Sebab, produk SBN Ritel ini dijamin negara, sedangkan reksadana sangat bergantung pada racikan portofolio MI.

Tak hanya itu, investor juga bisa lebih aman karena sifat kupon ST014 yakni mengambang dengan batas minimal (floating with floor). Ini artinya imbal hasil ST014 tidak akan turun saat suku bunga Bank Indonesia (BI) dipangkas, namun imbal hasil bisa naik jika suku bunga BI dikerek.

Kendati tidak bisa diperdagangkan di pasar sekunder, ST memiliki fasilitas early redemption atau pencairan lebih awal. Kalau butuh dana mendadak, investor bisa mencairkan lebih awal sebanyak 50% saldo pembelian asalkan telah melewati setengah dari periode investasi.

‘’Investor melihat ST014 ini sebagai instrumen investasi yang lebih terukur secara resiko maupun imbal hasilnya,’’ sebut Ramdhan.

Menurut Ramdhan, ST014 kemungkinan bisa tembus target penjualan sebesar Rp 15 triliun. Dengan berbagai faktor diantaranya kupon tinggi dan aman, ST014 merupakan instrumen investasi pendek-menengah paling menguntungkan di tengah fluktuasi yang salah satunya disebabkan kebijakan Donald Trump.

Sebagai informasi, ST014 mulai ditawarkan sejak 7 Maret 2025 – 16 April 2025. Berdasarkan data salah satu Mitra Distribusi yakni Bibit, per Minggu (9/3) pukul 18.30 WIB, penjualan ST014 sejauh ini mencatat penjualan sekitar Rp 885 miliar. ST014-T2 terjual sekitar Rp 697 miliar, ST014-T4 terjual sekitar Rp 188 miliar.

Baca Juga: Gandakan Cuan Investasi Dolar di Tabungan dan Deposito Valas Bunga Spesial

Selanjutnya: Calypte Holding Resmi Dirikan Indonesian Airlines Layani Rute Internasional

Menarik Dibaca: 14 Ramuan untuk Menurunkan Kolesterol Tinggi secara Alami

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×