kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.914   16,00   0,10%
  • IDX 7.199   58,54   0,82%
  • KOMPAS100 1.106   11,37   1,04%
  • LQ45 878   11,64   1,34%
  • ISSI 221   1,06   0,48%
  • IDX30 449   6,23   1,41%
  • IDXHIDIV20 540   5,82   1,09%
  • IDX80 127   1,42   1,13%
  • IDXV30 134   0,44   0,33%
  • IDXQ30 149   1,71   1,16%

Investasi Reksadana Diprediksi Masih Menarik, Ini Tantangannya pada Tahun 2023


Rabu, 22 Februari 2023 / 18:42 WIB
Investasi Reksadana Diprediksi Masih Menarik, Ini Tantangannya pada Tahun 2023
ILUSTRASI. Investasi reksadana diprediksi masih menarik di tahun 2023. KONTAN/Muradi/2020/03/10


Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Investasi reksadana diprediksi masih menarik pada tahun 2023. Namun, instrumen reksadana menemui sejumlah tantangan.

Perencana Keuangan dari Zelts Consulting Ahmad Gozali mengatakan, saat ini pilihan investasi semakin beragam dengan semakin mudahnya akses masyarakat terhadap instrumen saham dan obligasi.

Tak hanya aksesnya yang lebih mudah, faktor penentu lain dari seberapa menariknya sebuah instrumen investasi adalah minimum initial investment.

Baca Juga: Intip Prospek Investasi Reksadana di Tahun Ini

“Semakin kecil nilai minimum Investmentnya, akan semakin menarik bagi investor pemula,” ujarnya kepada Kontan, Rabu (22/2).

Meskipun begitu, Ahmad melihat, reksadana masih menemui tantangan di tahun 2023, terutama bagi pada pengelola reksadana.

Ahmad mengatakan, pengelola reksadana dituntut untuk memperbaiki kinerja Nilai Aktiva Bersih (NAB) per unit yang menjadi patokan keuntungan investor.

“Misalnya, saat ini ada banyak reksadana yang sudah lebih dari 10 tahun, tetapi NAB per unitnya masih sekitar Rp 1.000 – Rp 2.000. Hal itu menjadi patokan bagi investor seberapa baik kinerja reksadana,” katanya.

Baca Juga: Peralihan Aset Investasi, AUM Reksadana Pasar Uang Menurun Jadi Rp 88,7 Triliun

Menurut Ahmad, efek pembatasan investasi unit link pada reksadana akan berdampak pada Asset Under Management (AUM) reksadana tersebut.

“Semakin kecil AUM-nya, maka semakin terbatas kemampuan manajer investasi untuk bermanuver, sehingga kinerja reksadananya terpengaruh,” paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×