kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.888.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.340   30,00   0,18%
  • IDX 7.176   -23,15   -0,32%
  • KOMPAS100 1.044   -7,03   -0,67%
  • LQ45 815   -3,41   -0,42%
  • ISSI 226   -0,18   -0,08%
  • IDX30 426   -2,13   -0,50%
  • IDXHIDIV20 508   0,07   0,01%
  • IDX80 118   -0,55   -0,47%
  • IDXV30 121   0,13   0,11%
  • IDXQ30 139   -0,23   -0,17%

Investasi pasif dengan Fundtastic


Selasa, 24 Mei 2022 / 22:38 WIB
Investasi pasif dengan Fundtastic
ILUSTRASI. Harry Hartono CEO dan Co Founder Fundtastic Group Fundtastic Group,


Reporter: Djumyati Partawidjaja | Editor: Djumyati P.

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ada banyak sekali tawaran investasi dan endorse berbagai macam bentuk investasi yang berseliweran sekarang ini. Tapi investasi macam apa yang akan cocok dengan kita? Apakah yang memberikan hasil investasi tinggi luar biasa? Kadang kita juga melihat teman atau bahkan mungkin kita sendiri sempat masuk di investasi bodong, gara-gara tergiur hasil investasi tinggi.

Lalu apa ukuran untuk bisa masuk dalam investasi yang baik? Apakah semua orang harus belajar dengan detail berbagai macam bentuk investasi untuk bisa berinvestasi dengan baik? Rupanya kebutuhan besar di pasar ini yang ingin dijawab oleh Fundtastic.

Platform Fundtastic diluncurkan sejak pandemik di tahun 2020 secara online. Spesialisasi Fundtastic itu adalah platform untuk passive investing. Harry dan pendiri lainnya yang sudah berkecimpung di pasar modal lebih dari 10 tahun, melihat IHSG itu terus bertumbuh. “Dari sejak saya terjun di pasar modal bahkan dari 20-30 tahun ke belakang IHSG tumbuh. Tapi kami melihat pertumbuhan IHSG ini tidak seiring dengan pertumbuhan investor,” terang Harry Hartono CEO dan Co Founder Fundtastic Group.

Itulah sebabnya Harry membangun Fundtastic Group, di mana yang mau mereka kedepankan bukan hanya investasi, tapi proses membangun kekayaan. “Investasi hanyalah salah satu bagian upaya untuk membangun kekayaan,” tambah Harry.

Fundtastic Group ini terdiri dari 2 perusahaan, yaitu platform untuk ritel dan platform untuk partner-partner yang memiliki visi yang sama. “Kami ingin partner yang menawarkan produk wealth, bukan hanya sebagai produk investasi tapi juga mau membantu nasabahnya untuk membangun kesejahteraannya,” terang Harry.

Salah satu platform yang dikembangkan adalah membantu klien-klien untuk berinvestasi otomatis dengan sistem dolar cost averaging. Menurut Harry, sistem berinvestasi yang rutin berinvestasi tiap periode tertentu ini sangat cocok untuk orang yang sibuk. “Kami ingin orang-orang fokus dengan pekerjaannya masing-masing. Tapi investasinya bisa berjalan dengan sistem,” tuturnya.

Sistem DCA ini tentu akan membuat investor mendapatkan harga rata-rata, karena pembelian aset ditentukan berdasarkan periode, bukan dari harga yang sedang naik atau turun. Jadi investor akan membeli di saat harga naik, dan tetap membeli di saat harga turun. “Metode ini setelah kita testing selama 2 tahun kita beroperasi, hasilnya optimal sekali. Nasabah kami yakin 90% retain di dalam,” klaim Harry.

Saat ini Fundtastic Group baru saja bekerjasama dengan Bank Muamalat meluncurkan Gerai Reksadana Syariah. Tapi di tahun ini, Fundtastic rencananya akan menggandeng beberapa bank lagi untuk menjadi mitra. “Saat ini kami fokus dengan bank, karena kami lihat banyak bank yang membutuhkan tapi ada proses yang cukup jelimet. Dan kami sebagai wealth provider ini kami sudah punya sistem dan tim due diligence, dan tim compliance. Jadi semuanya tinggal jalan,” terang Harry yang menarik aset kelolaan Rp 300 miliar melalui platformnya per Mei 2022.

Saat ini ada 80-an produk reksadana dari 10 manajer investasi yang ada di dalam platform Fundtastic. “Kami secara aktif me-review dan due diligence manajer investasi secara berkala, karena ini nyawanya. Investor itu dalam melihat reksadana jangan melihat produk, tapi siapa di belakangnya. Chef-nya juru masaknya siapa,” tambah Harry yang melihat hubungan jangka panjang sebagai kunci untuk membangun ini semua.

Menurut Harry, mereka membuat review semua produk dari sejak berdiri dan dicari rata-rata per tahunnya. Jadi jangan sampai kelihatan bagus dalam 3 bulan terakhir, tapi ternyata sebelum-sebelumnya berkinerja buruk. Fundtastic memberikan angka compounding rate tersebut supaya para investor bisa melihat stabil atau tidaknya produk reksadana yang akan dipilihnya.  “Angkanya beragam, tapi di Indonesia ini ada yang bisa sampai 17%-18% per tahun. Tapi sebenarnya kalau konsisten investasi dengan 15% per tahun itu magnificent. Kita tabung 1 juta per bulan dalam 30 tahun itu bisa 7 miliar,” tambah Harry.

Fundtastic Group itu sendiri memiliki 2 jenis izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yaitu financial planner dengan izin inovasi keuangan digital dan agen penjual reksadana (APERD)

Di platform pertama, Fundtastic akan berfungsi juga sebagai aggregator financial planner. Selain platformnya untuk bertransaksi, bisa juga untuk berkonsultasi. Menurut Harry ibarat berkonsultasi dengan dokter dan mendapatkan resep, langsung bisa dieksekusi di gerai onlinenya.

“Saat ini ada banyak sekali financial planner di luar, tapi tidak terpadu. Sendiri-sendiri. Kita sudah mempunyai izin untuk menjadi aggregator. Jadi seperti dokter independen yang bertemu dengan kliennya. Pastinya setiap dokter punya style sendiri. Saat ini financial planner dari dalam group, tapi ke depan akan ada independen, sehingga tarifnya akan beragam. Tapi saat ini masih free,” jelas Harry.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×