Reporter: Kenia Intan | Editor: Herlina Kartika Dewi
Ferry menambahkan, berinvestasi mempertimbangkan ESG memiliki peluang untuk terus bertumbuh ke depannya. Hal ini terdorong komitmen pemerintah yang diwujudkan dalam sustainable roadmap yang sudah diterapkan sejak tahun 2014. Selain itu, terdapat indeks di bursa yang bakal menuntun dan mempermudahkan investor untuk berinvesatsi pada saham-saham dengan nilai ESG yang baik.
Sekadar informasi, di bursa terdapat dua indeks hijau yakni IDX ESG Leaders (IDXESGL) dan SRI-KEHATI.
IDXESGL merupakan indeks yang mengukur kinerja harga dari saham-saham yang memiliki penilaian ESG yang baik dan tidak terlibat pada kontroversi secara signifikan serta memiliki likuiditas transaksi serta kinerja keuangan yang baik. Penilaian ESG dan analisis kontroversi dilakukan oleh Sustainalytics.
Sementara itu, SRI-KEHATI adalah Indeks yang mengukur kinerja harga saham dari 25 perusahaan tercatat yang memiliki kinerja yang baik dalam mendorong usaha-usaha berkelanjutan, serta memiliki kesadaran terhadap lingkungan hidup, sosial, dan tata kelola perusahaan yang baik atau disebut Sustainable and Responsible Investment (SRI). Indeks SRI-KEHATI diluncurkan dan dikelola bekerja sama dengan Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia (Yayasan KEHATI).
Sejak awal tahun atau year to date (ytd) pergerakan indeks keduanya cenderung menguat. Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), IDXESGL naik 0,90% ytd dan SRI-KEHATI terkerek lebih tinggi 3,21% ytd.
Baca Juga: Ingin Perangi Perubahan Iklim, Jepang Investasikan Cadangan Devisa di Obligasi Hijau
Mencermati hal ini, Analis Phillip Sekuritas Indonesia Helen mengungkapkan, konstituen dua indeks itu didominasi oleh saham-saham blue chip. Oleh karenanya, terkereknya saham-saham blue chips dalam dua minggu terakhir berdampak signifikan pada menghijaunya dua indeks tersebut. Adapun ke depannya, Helen melihat dua IDXESGL dan SRI-KEHATI ini akan memiliki prospek yang baik.
"Penilaian ESG dapat meningkatkan kepercayaan investor terhadap bisnis perusahaan," jelasnya kepada Kontan.co.id, Jumat (15/10).
Hal serupa juga sempat diungkapkan Head of Investment Research Infovesta Utama, Wawan Hendrayana beberapa waktu lalu. Ia memprediksi IDXESGL dan SRI-KEHATI bisa ditutup di zona hijau tahun ini. Alasannya, saham-saham big caps yang mendominasi dua indeks itu menggeliat dalam beberapa waktu terakhir.
Adapun menguatnya saham-saham jumbo ini terdorong sentimen perbaikan ekonomi seiring pulihnya pandemi Covid-19. Ia pun memperkirakan, IDXESGL dan SRI-KEHATI akan bergerak menguat selama kondisi ini terus berlanjut. Asal tahu saja, padahal perdagangan Senin (11/10), dua indeks itu masih ditutup di zona merah. Tarcatat, SRI-KEHATI dan IDXESGL melorot masing-masing 0,85% ytd dan 2,61% ytd.
Selanjutnya: Pembiayaan Hijau Bank Bakal Semakin Deras
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News