Reporter: Amailia Putri Hasniawati | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) menyiapkan dana investasi mencapai US$ 1,85 miliar hingga 2018. Adapun, dana ini akan digunakan untuk membangun pabrik baru.
Christian Kartikawijaya, Presiden Direktur INTP mengatakan, dana itu akan digunakan untuk membangun tiga pabriknya. Ketiga pabrik itu berlokasi di Citereup, Jawa Barat, Pati, Jawa Tengah, dan daerah Sumatera Utara.
Pembangunan pabrik di Citereup memakan biaya sekitar Rp 5,5 triliun-Rp 6 triliun. Pabrik ini memiliki kapasitas 4,4 juta ton per tahun. Targetnya, pendirian pabrik kelar akhir 2015 mendatang.
Selanjutnya, pabrik di Pati. "Proses AMDAL (analisis dampak lingkungan) sudah selesai 3 September (2014), kami akan revisi dan melihat masukan dari para ahli," ujar Christian, Rabu (17/9) sore.
Pabrik ini memiliki kapasitas 2,5 juta ton. Manajemen INTP bilang, untuk membangun pabrik di lokasi green field menelan dana US$ 200-US$ 250 per ton. Berarti, dana yang dibutuhkan untuk membangun pabrik ini berkisar US$ 625 juta.
Perseroan berharap, pabrik ini sudah bisa berkontribusi pada 2017 mendatang. Setelah itu, emiten semen ini akan mempertimbangkan untuk membangun pabrik lainnya di Sumatera Utara.
"Kami akan melihat suplai dan demand di sana serta infrastrruktur," kata Christian.
Jika memang pasarnya bagus, maka pihaknya akan lanjut melakukan pembangunan pabrik baru. Pabrik ini akan memiliki kapasitas 2,5 juta ton. Sehingga, nilai investasi ditaksir tidak jauh dari angka US$ 625 juta.
Perseroan masih akan mengandalkan kas internal untuk pembangunan pabrik-pabrik itu.
"Kas kami per Juni 2014 masih sekitar Rp 13 triliun," tutur Christian.
Pembangunan pabrik-pabrik anyar ini tidak lain bertujuan untuk mendongkrak kemampuan produksi perusahaan. Manajemen INTP menargetkan, pada 2018 mendatang, kapasitas produksi akan meningkat menjadi 30 juta ton per tahun dari 20 juta ton per tahun saat ini.
Adapun, Indocement sudah bisa meraup keuntungan dari pabrik penggilingan semen (vertical raw mill/VRM) di Citereup. Kapasitas VRM ini sebesar 1,9 juta ton.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News