Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Wahyu T.Rahmawati
Di 2021 Imas memproyeksikan pasar saham berpotensi tumbuh positif sejalan dengan upaya pemerintah untuk fokus mengendalikan kasus Covid-19, termasuk pengadaan vaksin. "Seperti yang disampaikan Sri Mulyani pertumbuhan ekonomi Indonesia diprediksi akan membaik di tahun depan pada kisaran 4%-5%," kata Imas.
Bagi investor yang tertarik berinvestasi di saham, Imas menyarankan perlu menyesuaikan dengan tujuan investasi. Selain itu, investor juga harus cermat dalam memilih sektor saham yang berpotensi tumbuh untuk jangka panjang.
"Investor dapat melakukan analisa fundamental di sektor atau saham yang akan dipilih agar bisa melihat dan menilai prospek bisnis perusahaan melalui analisa laporan kinerja keuangan," kata Imas.
Selain emas dan saham, Imas menilai di tengah kondisi saat ini, aset obligasi jadi tepat dipilih terutama obligasi pemerintah. Alasannya posisi yield yang ditawarkan sangat menarik.
Baca Juga: OJK: Ada opsi pembatasan segmen nasabah produk asuransi berbalut investasi (PAYDI)
Sementara itu, berinvestasi di valuta asing juga bisa menjadi pilihan saat kondisi ekonomi tidak menentu akibat pandemi. Imas menilai valuta asing terkhusus dollar AS bisa dijadikan sebagai aset lindung nilai terhadap depresiasi mata uang domestik. "Potensi cuan pada transaksi mata uang global pun terbuka lebar," kata Imas.
Hanya saja, investor harus menyadari instrumen valas memiliki volatilitas dan risiko yang tinggi. Amannya, pemilihan valas dan strategi investasi perlu disesuaikan dengan kebutuhan dan profil investor.
Baca Juga: Emas beri imbal hasil terbesar 10 bulan terakhir, investasi saham paling buntung
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News