kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Investasi dinar dinilai lebih menarik dilirik ketimbang dirham


Jumat, 05 Februari 2021 / 22:29 WIB
Investasi dinar dinilai lebih menarik dilirik ketimbang dirham
ILUSTRASI. Seorang investor menunjukkan koin emas dinar dan dirham berkadar 22 karat/KONTAN/Carolus Agus W/09/09/2008.


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pilihan investasi dinar dinilai lebih prospektif lantaran berbasis komoditas emas, yang mana sukses menunjukkan kenaikan signifikan di tahun lalu.

Business Manager Indosukses Futures Suluh Adil Wicaksono mengungkapkan, prospek investasi dinar lebih menarik jika dibandingkan dengan dirham. Pasalnya, dinar memiliki underlying emas, sedangkan dirham adalah perak.

Sebagai gambaran, tahun lalu emas berhasil memberikan imbal hasil fantastis di tengah ketidakstabilan ekonomi, akibat dampak Covid-19. Sedangkan untuk perak, meskipun tren kenaikannya mengekor emas, namun belum sesignifikan komoditas acuannya.

Baca Juga: Prospek dinar dan dirham mengekor pergerakan harga emas dan perak

Untuk itu, Suluh menilai prospek dinar lebih menarik untuk dilirik sebagai investasi jangka panjang. Apalagi karena berbasis emas, dinar turut menjadi merupakan salah satu pilihan safe haven yang sudah terbukti terus mencatatkan kenaikan return setiap tahunnya.

Sedangkan untuk dirham yang berbasis silver, Suluh memandang pilihan investasi dirham belum semenarik dinar. Meskipun saat ini harga silver spot tengah menanjak dan nyaris menyentuh level US$ 30 per ons troi, dia menilai euforia yang terjadi hanya sementara.

"Lebih baik beli silver spot market dibandingkan Dirham. Itu jika dilihat dari perspektif kenaikan dan leverage-nya," ungkapnya.

Baca Juga: Harga mulai Rp 600.000, emas model baru dari Antam ini punya keistimewaan

Selain itu, secara persentase kenaikan emas lebih tinggi dibandingkan perak beberapa tahun terakhir. Sehingga, untuk return dinar atau dirham tentunya bisa lebih kecil atau lebih tinggi karena faktor bentuk dan colectible (koleksi). "Semakin langka semakin mahal," jelasnya.

Suluh menilai, kebanyakan pemilik dirham adalah kolektor, sehingga pilihan investasi hanyalah bonus. Untuk itu, pilihan investasi yang lebih menarik dan memiliki prospek kenaikan return ke depan menurutnya lebih kepada dinar yang memiliki kadar kemurnian emas 91,7% atau sekitar 22 karat.

Selanjutnya: Wapres Ma'ruf Amin tegaskan transaksi Dinar-Dirham langgar aturan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×