kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Prospek dinar dan dirham mengekor pergerakan harga emas dan perak


Jumat, 05 Februari 2021 / 19:53 WIB
Prospek dinar dan dirham mengekor pergerakan harga emas dan perak
ILUSTRASI. Sama-sama masuk ke dalam logam mulia, prospek investasi dinar dan dirham sejalan dengan prospek harga emas dan perak ke depan.


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sama-sama masuk ke dalam logam mulia, prospek investasi dinar dan dirham sejalan dengan prospek harga emas dan perak ke depan.

Co-Founder sekaligus CEO Tamasia Muhammad Assad mengatakan, dalam beberapa tahun terakhir permintaan terhadap dinar meningkat. Ini seiring pertumbuhan harga emas di 2020 yang trennya naik. Sementara itu, meskipun Tamasia belum menawarkan produk dirham, namun prospek ke depan diprediksi masih akan positif.

"Dinar karena berbasis emas, diprediksi kenaikan returnya bisa 20% hingga akhir tahun ini. Sedangkan untuk Dirham yang berbasis perak akan mengekor Dinar, atau justru lebih tinggi dari dinar," kata Assad saat dihubungi Kontan.co.id, Jumat (5/2).

Baca Juga: Koin dinar dan dirham produksi Antam tidak ditujukan sebagai alat tukar

Assad menyebutkan, pada prinsipnya investasi dinar dan dirham serupa dengan investasi perhiasan. Jika emas 24 karat memiliki kemurnian 99,9%, dinar memiliki kadar emas 22 karat atau 91,7%, sehingga harganya pun akan mengikuti pergerakan harga komoditas emas ke depan.

Di samping itu, sebagai salah satu logam mulia, dinar juga memiliki peranan sebagai aset safe haven. Sehingga, selain aman dan terhindar dari risiko volatilitas harga. Assad menambahkan, investasi dinar cenderung lebih likuid dan mudah diperjualbelikan.

Adapun untuk prospek harga dirham ke depan, Assad menilai cukup menarik seiring dengan kenaikan harga perak akhir-akhir ini. Jika tahun lalu, harga perak masih bertengger di kisaran Rp 9.000 per gram, saat ini sudah berada di kisaran Rp 13.000 per gram atau sudah ada kenaikan sekitar 40%.

Berkaca dari pergerakan tersebut, menurut Assad, tidak menutup kemungkinan bahwa ke depan persentase kenaikan dirham bisa melampaui dinar.

"Dirham bakal jadi new gold, tapi memang harganya saat ini masih jauh dari emas atau dinar. Untuk bisa melihat value dirham sendiri, harus ada edukasi ke masyarakat kalau dirham juga bisa dijadikan pilihan investasi," imbuhnya.

Selanjutnya: Harga mulai Rp 600.000, emas model baru dari Antam ini punya keistimewaan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×